Part 3 - Bittersweet
Mereka kini berada di parkiran motor, bel pulang sekolah telah berbunyi. Wina dan Liana masih terdiam, saat Elly dan Dewi sedang asik mengobrol. Mereka bersikap berbeda semenjak mengatakan tentang mimpi itu, dan perilaku mereka menjadi pendiam.
"Eh, hari ini undangan pameran dari kakaknya Wina bukan sih?" tanya Elly berbalik menatap Wina, dan Liana yang berjalan di belakang mereka dengan diam.
"iya-ya, apa kita langsung kesana aja? Liana kau yang bonceng sedangkan aku sama Wina, gimana? " kata Dewi dengan usulannya.
"boleh juga tuh, enak langsung kesana daripada pulang ambil ganti dulu" kata Elly menyetujui usulan Dewi. Wina yang mendengar itu langsung menatap ke arah Liana yang ikut juga menatapnya, mereka sangat ingat dengan kejadian ini.
"tunggu, kayaknya kita nggak usah dateng aja deh. Aku males kesana" kata Wina dengan paniknya, mereka menatap bingung ke arahnya.
"kenapa? Bukannya kau sendiri yang ingin kita dateng kesana barengan?" tanya Elly bingung. Sedangkan Wina terlihat sulit untuk mencari alasan, dan Liana pun membantunya.
"aku juga nggak pengen kesana, mending nonton bioskop aja gimana? Hari ini, aku akan ikut nonton film horror sama kalian" kata Liana dengan senyum terpaksanya.
Elly dan Dewi saling menatap berbinar, mereka akhirnya bisa menonton film yang mereka sukai dengan posisi lengkap. Mereka semua tau Liana tidak suka dengan film horror, hal itu bukan karna gadis tersebut penakut.
Tapi ia tidak suka dengan jumpscare yang mengejutkannya, apalagi suasana berisik banyak orang pacar di lokasi bioskop. Jadi bila menonton bersama, mereka bertiga akan nonton bioskop sedangkan Liana menikmati jajanan kuliner di luar bioskop.
"ya udah, kita nonton aja. Aku akan bilang ke kakak ku kalau kita nggak jadi dateng" kata Wina dengan tenangnya, sedangkan mereka semua mengangguk antusias.
Rute perjalanan diubah ke arah bioskop, mereka sesekali tertawa di sepanjang perjalanan. Tapi wajah lesu Liana tidak luput dari penglihatan Wina, bahkan saat mereka telah sampai dan menunggu antrian tiket. Wina pun mendekat ke arah Liana sembari menunggu Elly dan Dewi yang mengantri di barisan, mereka duduk di salah satu kursi tunggu.
"kau nggak apa kan, Li?" tanya Wina.
"hm? Santai aja, kau nggak perlu khawatir" jawab Liana dengan senyuman tipis. Wina terdiam beberapa menit, sampai Elly dan Dewi datang.
"masih ada satu jam sebelum film nya mulai" kata Elly sembari menyerahkan tiket nonton.
"gimana kalau kita jajan dulu di depan?" tanya Dewi dengan menunjuk salah satu stand makanan, mereka pun memutuskan untuk membeli makanan dan berbincang sebentar.
"guys, aku mau ke stand buku disana sebentar ya" kata Liana sembari menunjuk stand buku yang berada di pojok mall, tempatnya gelap dan minim pencahayaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NAIAD (transmigrasi) {END}
Fantasy[FOLLOW SEBELUM BACA] [TRANSMIGRASI-FANTASY STORY] Ini adalah kisah keempat gadis biasa yang menemukan banyak petualangan melalui beberapa buku. Kehidupan sekolah mereka yang biasa, seolah berubah total menjadi misteri. Romansa, teori bahkan rinta...