part 48 - Musim Semi

431 28 0
                                    

part 48 - Musim Semi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 48 - Musim Semi

Setelah acara makan malam yang hening dan canggung itu, mereka kini kembali ke kamar pertama. Tempat yang sama saat mereka membuka mata, dan para gadis itu sudah siap dengan rencana tidurnya. Mereka berbaring sembari melihat langit, lalu menghembuskan nafas pelannya.

"besok, kita harus memastikan semuanya" kata Aleea dengan hembusan nafas lelahnya.

Elina yang mendengar itu hanya diam, sembari menatap langit. "tapi Li, aku masih bingung dengan tempat ini"

"kalo yang dulu kan kita masuk ke dalam mimpi tapi masih bersangkutan sama Siren, nah kenapa sekarang beda? Maksudku gini loh, saat aku sadar duluan tadi. Mereka terlihat normal sama kayak kita, nggak ada ekor, sayap, atau apapun itu. Normal dan bahkan sangat normal" kata Elina dengan cepat.

"mereka bener-bener manusia! Lalu saat kamu sadar, dan rahasia hari ini terungkap membuatku berpikir lagi. Dan lukisan tadi juga ada sayapnya, tapi saat aku lihat Lisla langsung dia nggak punya. Sebenarnya dia apa? Dan apa sih semua ini?" tanya Elina dengan nada frustasi.

Aleea terdiam mendengar penuturan sahabatnya itu, ia berpikir sejenak sebelum menjawab. "El, saat baca buku itu tadi sampai akhir. Aku dapet kesimpulan baru"

Elina pun menoleh dan melihat sahabatnya yang berada di sampingnya, ia bertanya dalam diam. Dan Aleaa kembali melanjutkan perkataannya, sembari menatap Elina. "kayaknya kita masuk ke markas The Siren-Harpy"

Aleea terdiam sejenak menunggu reaksi, Elina. Dan benar saja, sahabatnya itu seperti tidak percaya. "ehm, ini hanya hipotesis sih. Tapi firasatku bilang, perkiraanku ini benar dan mereka berkaitan"

Elina bersiap kembali mendengarkan dengan penasaran, ia pun memasang raut wajah seriusnya. "mereka dulu sebenarnya adalah peri air, lalu terpecah belah menjadi dua kubu"

"entah karna apa, tapi mereka berpisah. Dan Lisla sepertinya punya kembaran" lanjut gadis itu, tapi saat Elina ingin menyangkalnya itu terpotong oleh Aleea.

"iya, aku tau dinovel Lisla hanya digambarkan sendiri. Tapi kehidupan Lisla asli kan nggak dijelasin, dia hanya dijelaskan saat Lisla ketemu sama sosok Siren-Harpy. Dan semuanya berjalan gitu aja, dia jadi protagonis disitu dan melakukan adegan fantasi didalamnya" jelas Aleea lagi.

"aku juga tau, kau trauma karna kejadian yang kau alami tentang The Siren-Harpy. Tapi gimana lagi? Kita nggak bisa tiba-tiba menghilang dari sini begitu aja. Lagipula kau melihat sendiri kan, Lisla seperti apa? Dia terlihat seperti wanita cantik yang sangat baik dan anggun, bahkan cara berjalannya pun melambai feminim. Itulah yang membuat kita nyaman sama dia" lanjut Aleea

"tapi coba pikir deh, El. Sosok Lisla nggak pernah dijelaskan di novel, kecuali mata emas, rambut pirang dan kecantikannya. Hanya itu. Nggak ada yang lain, tentang penampilan Lisla. Jadi saat kita baca, kita mengira ia adalah manusia begitu juga saat kita lihat langsung. Dan saat itulah kita membuat opini sendiri, tapi kan kita nggak tau penggambaran sosok karakter dari penulisnya sekaligus kebenarannya" jelas Aleea cepat.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang