part 9 - Flashback
"jadi gitu ceritanya, guys. Besok aku bakal di anter sama Leo, dan rencana kita langsung berhasil di percobaan pertama" kata Delcy dengan senyumannya.
"ih bagus, langsung berhasil aja. Aku juga berhasil sih, tapi aku lebih penasaran sama ceritanya Winnie" kata Elina di telfon itu, gadis yang dipanggilnya hanya terdiam sembari menatap ke ponselnya.
"gimana, Win? Gagal? Atau berhasil?" tanya Delcy kemudian. Winnie terdiam sembari sedikit menunduk. "berhasil sih, tapi—"
***
Flashback
Di mobil tersebut sangat dingin, suasana yang tenang dan tidak mengganggu. Kedua orang itu masih nyaman dengan keterdiamannya, mereka mengalihkan pandangannya satu sama lain. Winnie yang beralih menatap ke luar jendela, sedangkan Ravel memfokuskan diri untuk menyetir kedepan.
Hingga sebuah gerbang terlihat di depannya, Winnie menatap kagum pada bagunan besar yang elegan itu. Mereka berdua masih nyaman dengan keadaan diam, tidak ada satupun yang berbicara hingga mobil berhenti.
Winnie melepaskan sabuk pengamannya lalu bersiap turun, tapi sebelum itu ia mengucapkan sesuatu pada Ravel. "terimakasih, Ravel. Hati-hati ya"
"tunggu, besok pulang lo gimana?" tanya Ravel dengan nada datarnya, Winnie mengundurkan niatnya untuk turun. "hm, belum tau juga"
"kalo gitu bareng gw aja" jawab Ravel dengan nada yang sama, Winnie ingin menolak tawaran pria itu. "nggak perlu, nanti ngerepotin"
"gw gak repot, lagian juga searah" kata Ravel dengan Nada sanggahannya, Winnie merasa tidak nyaman dengan penawaran itu.
"nggak usah, aku bareng yang lain aja" kata Winnie dengan tolakannya, sedangkan Ravel memaksakan kehendaknya. "gk, lo bareng gw aja. Lagian semobil sama lo enak juga, gk berisik"
Winnie hanya menghembuskan nafas kasar, ia sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Jadi ia hanya mengangguk setuju, sembari menyetujui penawaran Ravel. "baiklah, maaf merepotkan"
"pulang sekolah gw tunggu di depan gerbang" kata Ravel saat melihat dari jendela mobil, Winnie yang sudah turun hanya mengangguk pelan.
***
Mereka mengangguk paham saat mendengar cerita Winnie itu, sedangkan gadis yang cerita malah menghembuskan nafasnya.
"jadi ternyata Ravel sendiri yang berinisiatif?" tanya Delcy dan Winnie mengangguk mendengarnya.
"hei bukankah itu bagus? Kau tidak perlu berinisiatif mendekati dulu, Win" kata Elina dengan semangatnya, sedangkan Winnie kembali mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NAIAD (transmigrasi) {END}
Fantasy[FOLLOW SEBELUM BACA] [TRANSMIGRASI-FANTASY STORY] Ini adalah kisah keempat gadis biasa yang menemukan banyak petualangan melalui beberapa buku. Kehidupan sekolah mereka yang biasa, seolah berubah total menjadi misteri. Romansa, teori bahkan rinta...