part 58 - Ellex moment

352 26 0
                                    

part 58 - Ellex moment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 58 - Ellex moment

Alex pun mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, earphone terpasang di dalam helm nya. Tepatnya pada telinga yang terus mendengarkan telfon Elina, yang masih tersambung itu. Disana sangat jelas semua percakapan yang terjadi, suara bergetar Elina dengan pria muda.

"kenapa kak? Saya mau ngerokok, nanti kalo ditutup asapnya masuk semua" jawab seorang pria di telfon.

Elina tidak menjawab dan hanya diam, tapi bila didengar lebih jelas. Alex mendengar samar ucapan harapan sekaligus do'a dengan nada ketakutan dari Elina, gadis itu sepertinya hampir menangis. Karna suaranya yang terus bergetar, bahkan nafasnya menjadi tidak beraturan.

"tolong tutup aja jendelanya, mas. Sampai teman saya dateng, jangan keluar atau buka kaca mobilnya" kata Elina.

"dan Tolong bisa nanti aja ngerokoknya mas? Saya nggak tahan bau rokok soalnya" jawab Elina dengan bergetar.

Meskipun terdengar decakan kesal dari sang pria, tapi Alex dapat mendengar bunyi click yang artinya kaca sudah sepenuhnya tertutup. Dan sialnya ditengah perjalanan ada lampu lalu lintas, saat akan melajukan motornya Alex berhenti karna melihat banyaknya mobil yang berlalu. Yah, hal itu menyebabkan kemacetan yang cukup parah.

"pergi kau....-bencimu-" gumaman samar yang didengar Alex karna suara Elina.

"ah, sial!" umpat Alex pusing karna panik, ia tidak bisa melalui kemacetan ini. Sedangkan gadisnya disana ketakutan, bahkan meracau dengan suara seraknya.

Ia pun menghubungi Justin sahabatnya, karna Alex tau pria itu sedang bersama Aleea sekarang. Dan mungkin saja, mereka berada tidak jauh dari jarak Elina. Karna sudah Alex pastikan ia akan terlambat dari janjinya pada Elina, dan Alex tidak ingin terjadi sesuatu pada Elina. Tapi sialnya, nomer Justin tidak dapat menyambung. Dan hal itu membuat Alex kesal, ia pun mengumpat kembali.

"sialan!" umpat Alex, lalu ia berusaha menghubungi Elliot. Mungkin saja, pria itu menjawab panggilannya. Karna bila menghubungi Leo dan Ravel, nomernya tidak bisa dihubungi seperti Justin.

"halo bro? Tumben lo telfon malem-malem" sahut Elliot

"El, tolongin gw jemput Elina. Gw terjebak macet sialan ini" kata Alex langsung dengan panik.

"woah, emang ada apa? Elina dimana?" tanya Elliot.

"akan gw share lokasinya, lo cepetan kesana" kata Alex dengan nada memerintah.

"njing, maen perintah aja lo. Iya, gw otw" kata Elliot dengan kesal tanpa menanyakan lebih banyak.

"thanks, El! Ntar gw traktir" kata Alex sembari menutup ponselnya tanpa memutus sambungan dari Elina.

"gimana temennya, kak?" tanya sang sopir taksi disana.

"bentar lagi, mungkin sampe mas" jawab Elina berusaha tenang.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang