part 38 - Alex
Dan disinilah Elina dan para sahabatnya, sekaligus Ravel beserta Elliot yang menemaninya. Di depan markas BelPorsche yang tidak pernah mereka datangi, sebuah bangunan sederhana yang sekilas terlihat seperti cafe tapi sedikit lebih mini. Itu hanya luarnya saja, bila masuk kedalamnya semua terkesan moderen dan canggih.
Berbagai barang dan furnitur branded bertebaran, bahkan beberapa terlihat tidak berguna karna memenuhi ruangan. Ruangan didalamnya banyak dan sangat luas, bahkan terdapat berbagai pintu yang mewah.
Keempat gadis itu sangat bingung apabila semisal mereka tidak ditemani oleh Elliot dan Ravel, kini langkahnya berjalan ke sebuah pintu besar. Saat pintu terbuka disana terlihat tiga anggota BelPorsche yang lain, Justin dan Leo seperti mencegah kegilaan Alex yang tanpa sebab membanting berbagai barang disana.
Elina terkejut melihat hal itu, ia sedikit takut untuk menghampiri Alex dalam keadaan seperti ini. Karna pria itu terlihat menakutkan saat ini, tatapan Alex begitu tajam dan rahangnya terus menggertakkan para giginya yang mengatup.
"Alex" lirih Elina dengan keadaan tercengang.
Ravel dan Elliot berjalan cepat ke arah pria itu, mereka berdua membantu Justin dan Leo untuk meredakan kemarahan Alex. Aleea yang melihat itu berjalan ke arah Elina untuk menepuk pundak sahabatnya itu, ia menghembuskan nafas singkatnya.
"alur udah dimulai, dan setelah ini akan ada banyak rintangan di depan kita" kata Aleea dan hal itu membuat Elina bingung. "apa maksudmu?"
"melihat dari reaksi Alex sekarang, sepertinya dia udah kembali dari Amerika" kata Aleea dengan tatapan seriusnya.
"siapa maksudmu?" kali ini Delcy yang bertanya pada Aleea.
"Jessica Alamska, kakak kandung dari Alex sekaligus objek kebenciannya" jawab Aleea dengan nada lirih.
"kenapa aku baru tau? Kau tidak memberitahu kita ya?" kata Winnie menyahuti Aleea dengan kesal.
"nanti akan kujelaskan, sekarang yang terpenting tenangkan Alex dulu sebelum makin parah" kata Aleea menatap pada para pria yang sibuk dengan aktifitas mereka.
Dilain sisi, Justin sudah sangat muak dengan sikap Alex yang selalu seperti ini setiap tahun. Ia pun menonjok pipi kanan Alex dengan sangat keras, hal ini mengundang tatapan kaget dari yang lainnya.
"bangun lo pengecut! Tiap tahun lo hanya bisa buat rusak markas, jangan jadi bajingan yang nggak berani di depan" kata Justin dengan amarahnya.
"brengsek" kata Alex yang langsung menonjok balik Justin.
Justin yang menerima itu hanya sedikit terhuyung, tapi tidak sampai tersungkur. Ia tersenyum saat merasakan perih di bagian bibirnya, dengan jarinya pria itu mengelap sesuatu berwarna merah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NAIAD (transmigrasi) {END}
Fantasia[FOLLOW SEBELUM BACA] [TRANSMIGRASI-FANTASY STORY] Ini adalah kisah keempat gadis biasa yang menemukan banyak petualangan melalui beberapa buku. Kehidupan sekolah mereka yang biasa, seolah berubah total menjadi misteri. Romansa, teori bahkan rinta...