part 86 - Harapan

249 23 2
                                    

part 86 - Harapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 86 - Harapan

Kekuatannya seolah terserap habis, karna harus memperbaiki lingkaran kaca yang hampir pecah itu. Sebenarnya Aleea bisa saja melepaskan Buck, agar tidak terlalu membebani fokus dan kekuatannya. Karna hewan itu sendiri sudah terlingkupi kekuatan Elina, tapi Aleea tidak ingin membebani sahabatnya.

Karna untuk menyerang Lisla, Elina membutuhkan fokus dan kekuatan yang ekstra tanpa membagi dengan yang lainnya. Namun, ini terlalu berlebihan bagi Aleea yang membenarkan kembali kerusakan yang disebabkan oleh Lisla.

Ia seolah sudah tidak dapat menahannya lagi, Aleea ingin pertarungan itu segera di akhiri. Tapi saat melihat dari jauh pun, siapapun akan menyadari bahwa pertarungan itu seimbang. Ia harus membantu Elina jika ingin mengakhirinya, tapi itu akan sangat beresiko pada tubuh Aleea.

Tidak apa, semua akan gadis itu lakukan agar bisa memenangkan pertarungan ini. Lagipula dirinya sudah sangat lelah, karna harus membagi kekuatannya dengan Winnie. Ia masih akan bertahan, meskipun menghabiskan seluruh kekuatannya.

"aku nggak apa, Wi. Tolong berikan aku aliran media lebih banyak, aku akan membantu Elly" kata Aleea dengan alis mengerut.

Delcy mengerutkan dahinya, ia juga membelalakkan matanya beberapa kali. "nggak Li, Itu berbahaya! Kau bisa saja—kami bisa kehilanganmu"

Melihat wajah sedih sahabatnya, Aleea pun tersenyum lembut. "aku nggak selemah itu tau, kau tenang aja"

"kita harus memenangkan pertarungan ini, lagipula lihat! Lisla udah capek dan kehabisan tenaga, jadi ini peluang kita" lanjut Aleea masih berusaha tersenyum.

Delcy yang melihat keadaan Lisla pun menjadi ragu, benar perkataan Aleea untuk segera mengakhirinya. "apa kau yakin?"

Aleea pun mengangguk, sembari menatap luruh ke arah Elina. "aku yakin, jadi ayo cepat lakukan"

Delcy pun menghembuskan nafasnya berat, ia segera menenggelamkan dirinya pada air laut. Dengan kedua tangan yang berada di permukaan, ia pun menggunakan tubuhnya untuk menyerap air laut.

Dan mengubahnya menjadi aliran media, untuk Aleea juga Elina. Menyalurkan lebih banyak pada gadis di sebelahnya, Aleea pun menerima lebih banyak tenaga tambahan. Ia segera melepas fokusnya dari Buck, menuju ke arah Elina.

"maafkan aku Buck, aku akan mengakhirinya dengan cepat" gumam Aleea sangat pelan.

Kekuatan Aleea perlahan tersalur penuh pada Elina, sahabatnya itu tentu menyadarinya. Ia menyeringai remeh pada Lisla, dengan cepat Elina membuat sebuah serangan besar.

"capek ya? Kalo gitu sekarang giliranku!" kata Elina langsung melempar begitu saja serangannya.

Dan tangan Aleea yang satunya dengan guna untuk penghantar kekuatan Elina pada ilusinya, segera ia salurkan dengan cepat. Lisla yang kewalahan dan tidak siap, akhirnya terpental lalu tidak sadarkan diri disana. Setelah melihat musuhnya yang tumbang, Aleea pun melepaskan kekuatannya dari Elina.

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang