part 64 - Sejarah
Karna bangsa Naiad tidak bisa untuk dipisahkan dari air apapun yang terjadi, mereka akan mati kekeringan dan bahkan lebih parahnya bisa menggila ditahap kekurangan air. Tapi bila sang raja menuruti ego nya dan tidak ingin ke atas untuk menjalin perdamaian lagi, maka rakyatnya akan mati diserang oleh beribu anak panah yang siap menembak dari atas.
"aku akan pergi ratu, untuk menjalin kembali perdamaian" pamit raja pada sang ratu yang tengah mengandung.
"raja, sebenarnya ada apa? Mengapa mereka mengibarkan bendera peperangan terhadap kita?" tanya sang ratu dengan gelisah.
"bangsa mereka telah beralih kepemimpinan, dan ingin mengalami revolusi. Untuk mempertahankan perdamaian ini, kita harus memperbaiki perjanjian damai secara ulang ratu" terang sang raja.
"apa tidak bisa mereka saja yang kesini?" tanya sang ratu khawatir.
"pemimpin saat ini terlalu kejam, mereka menyatakan perang pada seluruh kerajaan yang pernah berdamai dengan mereka. Dan itu artinya, bila ingin menjalin perdamaian maka kita sendiri yang harus pergi menemui pemimpin mereka" kata sang raja dengan hembusan nafas kasarnya.
"tapi raja, itu akan berbahaya untukmu" kata ratu dengan khawatir, dan sang raja hanya tersenyum. "tidak apa ratu, aku akan cepat menyelesaikannya"
"apa kau akan pergi sendiri?" tanya sang ratu lagi, lalu snag raja mempertahankan senyumannya. "tentu, aku tidak ingin ada orang lain yang ikut menderita bersamaku"
Saat sang ratu ingin menyela, sang raja pun kembali menimpali. "kau tenang saja, aku akan kembali dengan selamat. Kau taukan, aku sangat kuat ratu?"
Senyuman lebar yang diberikan oleh sang raja, dapat dengan mudah meluluhkan hati ratu. Meskipun terdapat raut wajah khawatir disana, tapi ratu berusaha untuk mengangkat senyumannya. "baiklah, kembalilah secepat mungkin"
"ah, tolong jangan beritahu apapun pada rakyat kita. Aku tak ingin membuat mereka khawatir" kata sang raja tersenyum, dan sang ratu hanya menghembuskan nafas singkat. "kau selalu begitu, baiklah aku tidak akan memberitahu siapapun tentang ini"
Dan di waktu berikutnya raja pun sudah siap dengan sayap nya yang terbentang luas, ia mulai terbang menuju ke kerajaan tetangga. Dengan bermodal beberapa air untuk pembekalan, sedangkan sang ratu hanya bisa menunggu dan berdoa. Lalu berminggu-minggu pun berlalu, kerajaan masih menjalankan kegiatannya seperti biasa.
Kepergian sang raja membuat ratu larut pada kekhawatirannya, hal ini berlangsung hingga 2 bulan kemudian. Dan sampai saat itu masih belum ada kabar dari sang raja, ratu mengira mungkin saja suaminya sebentar lagi akan kembali padanya. Tapi setelah berbulan-bulan berlalu, keadaan ratu semakin memburuk akibat kehamilan dan kesehatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NAIAD (transmigrasi) {END}
Fantasy[FOLLOW SEBELUM BACA] [TRANSMIGRASI-FANTASY STORY] Ini adalah kisah keempat gadis biasa yang menemukan banyak petualangan melalui beberapa buku. Kehidupan sekolah mereka yang biasa, seolah berubah total menjadi misteri. Romansa, teori bahkan rinta...