part 59 - Efek Samping

345 28 0
                                    

part 59 - Efek Samping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

part 59 - Efek Samping

"ciee, ayang selalu nomer satu nih ye" ejek Elliot dengan nada mengejeknya.

"harus dong, prioritas utama seorang bucin adalah ayang. Emang lo yang jomblo terus?" sahut Leo membela Alex, sedangkan Elliot mendengus kesal.

"setidaknya jomblo itu bisa icip sana icip sini, emang kayak lo pada yang tertekan karna cuma punya satu pilihan? " balas Elliot dengan ejekan.

"setia bro, kita jadi cowok harus setia. Dasar buaya lo" jawab Leo dengan santai, sedangkan Elliot kembali membalas. "ah, bacot lo. Dulu juga lo buaya. Pake kata setia segala, sekarang"

Leo yang mendengar itu mendelik tidak suka pada perkataan Elliot, ia juga melirik Delcy yang diam tidak mengatakan apapun. Leo pun mengode Elliot, tapi pria itu malah membocorkan semuanya.

"cowok setia tuh kayak Ravel sama Justin, mereka nggak pernah coba sana-sini setidaknya. Nggak kayak lo sama Ale—"kata Elliot yang terpotong oleh panggilan Alex.

"Elina!" panggil pria itu langsung menghampiri gadisnya yang berdiri di antara pintu kamar, ia memeluknya dengan sangat erat.

"apa kau nggak apa? Nggak ada yang luka kan? Atau sakit gitu?" tanya Alex dengan khawatir dan Elina hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"ehem, yang bucin beda cuy" ejek Elliot dengan kesalnya, dan siklus itu pun berlanjut. Leo yang menjawab ejekan Elliot, dan mereka terus saling mengejek.

Justin yang sedari tadi diam dan bersikap tidak peduli pun mulai memperhatikan Aleea, gadisnya itu memasang alis berkerutnya. Ia terlihat berpikir keras, dan itu sedikit mengganggu Justin.

Tapi ia tidak akan bertanya, saat ini hubungannya dengan Aleea baru akan membaik. Dan ia tidak ingin sesuatu diluar hubungan mereka jadi penghalang keduanya, Justin tidak ingin kesenangan ini berakhir begitu saja.

Delcy yang sadar sikap Justin terus memperhatikan Aleea, sedangkan sahabatnya tersebut hanya melamun. Segera ia merubah perhatian Aleea, agar tidak terlihat terlalu memikirkan suatu hal. Karna pasti ini akan membuat mereka bertanya-tanya, yang berujung membongkar rahasia para sahabatnya.

"Al, kau tau? Selama kau dirawat, mereka memperbaiki markas kita. Ruangannya jadi lebih luas, bahkan banyak kamar kosong" kata Delcy dengan semangat.

Ia merangkul pundak Aleea, sembari menunjuk beberapa ruangan kosong. "lihat disana, kemarin Elina menghiasnya sebagai ruang lukis untuk Winnie"

"perhatikan raut wajahmu, Justin daritadi terus melihat ke arahmu" bisik Delcy pada Aleea yang terdiam paham.

Lalu Delcy pun melanjutkan perkataannya, ia tidak ingin ada yang curiga tentangnya. "ah, dibagian sana tempat uks kecil kita. Elina kemarin menyimpan banyak obat di ruang kecil itu"

THE NAIAD (transmigrasi) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang