27.🐣

346 45 20
                                    

😍😍Happy Reading😍😍

Disebuah rumah besar seorang anak laki-laki menyaksikan kakak satu-satunya sedang dipukuli oleh ayahnya. Anak tersebut hanya bisa menatapnya kasihan juga takut tidak bisa berbuat apa-apa. Percuma juga kakaknya tidak akan mengizinkan untuk menolongnya karena tidak mau adiknya seperti dirinya terkena amukan sang ayah.
Sudah terlalu sering anak tersebut melihat kejadian seperti ini. Kenapa Ayahnya begitu kejam sama kakaknya. Anak tersebut hanya bisa menangis tanpa bisa membantu sang kakak yang sedang dipukuli dan ditendang oleh ayahnya.

" Pah kenapa bang Felix selalu dipukuli..apa salahnya hiks..kenapa papah jadi jahat semenjak mamah gak ada hiks " Dengan air mata yang terus mengalir melihat kakaknya yang sudah tak berdaya masih terus dipukuli sang ayah.

" Arrgghhhh s-sakit pah " Ucapnya menahan perih pada perutnya.

" DASAR ANAK GAK TAU DIUNTUNG! UDAH ENAK KAMU MASIH SAYA KASIHANI TAPI MALAH NGELUNJAK!!! " Teriak Rega mencengkram lengannya hingga memerah.

" Pah bukan Arsen yang mulai tapi Bima arrghh.. "

" Kamu bilang bukan kamu hah!!! Udah jelas Bima pulang dengan keadaan babakbelur kamu masih bilang bukan kamu?!!!! " Mencengkram dagu Arsen dan menamparnya begitu keras membuat sudut bibirnya terluka.

PLAKK

" Papah sekolahin kamu biar tahu cara menghargai orang yang lebih tua!! Walaupun Bima masih seumuran sama kamu harusnya kamu bisa menghargai kalo dia adik dari mamah kamu!!! " Jelas Rega membelakangi anaknya yang menunduk lemas.

" Dia itu licik pah, dia sama perempuan kesayangan papah itu hanya memanfaatkan papah. Dia hanya mau harta keluarga kita " Ucapnya takut-takut ayahnya mengamuk lagi.

Rega langsung membalikan badan ke arah Arsen yang menatap dirinya " Jaga bicaramu Felix!! Nindya juga orang tua kamu!! Kamu harus bisa menghormati dia sebagaimana kamu menghormati mamah kamu!!! "

" Dia bukan mamah aku!!! Mamah aku hanya Riana Alisya gak ada yang lain!! " Rega yang mendengar anaknya berbicara lantang menghampirinya dan menampar Arsen untuk kesekian kalinya.

PLAKK

" Jaga bicaramu Felix!! Walaupun dia bukan ora tua kandung kamu, kamu harus tetap menghormatinya!! " Mencengkram seragam Arsen dan mendorongnya hingga membentur tembok dengan keras.

" Papah gak mau denger lagi kalo kamu sampai sakitin Bima! Papah gak akan segan-segan kasih hukuman buat kamu yang lebih parah!! " Ucapnya lalu melenggang pergi meninggalkan Arsen yang tergeletak tak berdaya.

Disaat ayahnya sudah tidak ada, anak tersebut masuk menghampiri kakaknya yang terduduk dengan keadaan lemas dan banyak luka lebam diwajahnya.
Anak tersebut duduk disamping kakaknya dengan air mata yang mengalir begitu saja melihat kondisi kakak satu-satunya yang memprihatinkan.

" Bang " Ucapnya lirih. Arsen yang mendengar suara adiknya membuka matanya dan tersenyum.

" Kenapa sih papah jahat banget sama abang? Semenjak mamah gak ada,  abang jadi sering berantem sama papah. Abang jadi jarang pulang ke rumah " Tuturnya dengan muka sedih.

Arsen pun mengacak rambut adiknya sambil terkekeh " Rey papah itu gak jahat. Papah sayang sama kita, sama kamu sama Ramesha juga "

ARSENIO (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang