71.🐣

177 10 0
                                    


😍😍Happy Reading😍😍

Kedua keluarga sedang mengadakan pertemuan disebuah cafe untuk membahas suatu hal yang penting tentang anak-anaknya.
Di sana Myesha hanya duduk terdiam dengan tatapan terus menunduk. Terlihat raut wajah sedih yang terpatri diwajahnya.
Walaupun dia tidak mengetahui apa yang akan mereka rencanakan yang jelas semua itu tidak jauh dengan masalah perjodohan dia dan sahabatnya.

Berbeda dengan wajah tenang Kelvin yang terus menatap kearah Myesha bahkan raut wajah cowok itu terlihat sangat gembira.

" Sasha. " Panggil Erika.

Myesha mengangkat kepalanya yang sedari tadi menunduk menatap Erika. " Iya tante. "

" Kamu mau kan nikah sama anak tante sayang. " Ucapnya lembut.

" Udah pasti mau dong jeng. Mana mungkin Sasha nolak dinikahin laki-laki seganteng Kelvin. " Celetuk Sarla mengusap rambut Myesha.

" Syukur deh tante senang bisa punya menantu secantik dan semanis kamu. " Tersenyum manis.

" Sebenernya kita mengundang kalian kesini bermaksud untuk membahas soal pernikahan Kelvin dan Sasha. " Seru Teguh membuat wajah Myesha menegang.

" Maaf bukannya yang dibahas pertunangan dulu baru pernikahan. " Ujar Jonathan.

" Iya sebentar ini akan saya jelaskan. " Jonathan hanya mengangguk mempersilahkan Teguh menjalaskan semuanya.

" Menurut kami sebaiknya mereka berdua langsung nikah saja karena bukannya lebih cepat lebih baik. Menurut kalian gimana? " Jelas Teguh membuat Myesha kembali terkejut dengan ucapannya.

" Apa ini tidak terlalu cepat? Karena mereka saja baru lulus kemarin. " Ucap Sarla.

" Sepertinya tidak apa-apa jeng jadi Sasha juga bisa cepat belajar jadi istri yang baik. " Sahut Erika.

" Benar bunda kayaknya lebih baik dipercepat saja biar Sasha jadi lebih bisa berpikir dewasa. Ayah setuju sama ide mereka. " Celetuk Jonathan membuat Myesha terkejut dan langsung menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca.

" Ya udah bunda juga setuju. Demi kebaikan mereka berdua. " Balasnya membuat semuanya tersenyum senang kecuali Myesha yang hanya terdiam mencoba menahan air matanya.

Myesha pun berdiri membuat semua menatapnya " Sasha izin ke toilet dulu. " Ujarnya langsung pergi dari sana.

Melihat itu Kelvin pun ikutan beranjak dari tempat duduknya " Mih Kelvin mau susulin Sasha dulu. "

" Iya sayang. " Tersenyum mengizinkan anaknya menyusul calon istrinya.

Myesha segera masuk kesalah satu bilik toilet yang kosong. Seketika tangisnya pecah yang sedari tadi dia tahan. Satu tangannya membekap mulutnya agar orang lain tidak mendengar suara tangisannya dan tangan lainnya memegang dadanya yang terasa sesak.

Myesha tidak menginginkan pertunangan itu sama sekali kenapa mereka justru mempercepat pernikahan. Sungguh dia tidak ingin menikah dengan laki-laki yang tidak dicintainya.

Kenapa orang tuanya setega itu tidak memikirkan perasaan anaknya sama sekali. Dan kenapa dia harus dijodohkan dengan laki-laki yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri. Dia juga ingin memilih pendamping hidup sendiri sesuai keinginan hatinya.

" Kena-pa mereka ja-hat banget. Aku gak mau meni-kah dengan o-orang yang gak aku su-suka. " Isak Myesha berjongkok disudut bilik toilet.

" Ke-napa ayah sa-sama bunda gak dengerin omongan a-ku. Kena-pa mereka te-ga banget. "

Di luar Kelvin terus menunggu Myesha yang tidak kunjung keluar. Dia sangat khawatir jika terjadi sesuatu dengan gadis itu. Ingin sekali rasanya masuk kedalam untuk melihat keadaan Myesha akan tetapi pasti orang lain akan mengira dirinya yang tidak tidak. Kelvin pun akhirnya lebih memilih menunggu Myesha diluar toilet.

ARSENIO (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang