ARSENIO (✅)

74.🐣

Hai gimana kabar kalian? Aku kembali lebih cepat^^

Aku juga mau ngasih tau kalian, cerita ini tinggal 2-3 part lagi menuju ending. So terus ikutin kisah Arsen sampai tamat ya...

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian banyak2. Tunjukin semangat kalian yang nungguin Arsen ending🙌☺

😍😍Happy Reading😍😍

Keduanya kini berada disebuah butik milik adik dari orang tua Kelvin. Mereka berdua memilih beberapa gaun yang cocok untuk acaranya nanti.
Kelvin terus mengajak Myesha untuk berkeliling melihat gaun yang terlihat cantik dan elegan. Ada satu gaun yang membuat Kelvin takjub melihatnya, dia pun berjalan menghampiri gaun tersebut.

" Sa sini, lihat deh gaunnya bagus banget. " Menunjukkan salah satu gaun yang menurutnya bagus.

Myesha berjalan dengan malas menghampiri Kelvin yang sedang berbicara dengan pemilik butik tersebut.

" Tan Kelvin mau Sasha cobain yang ini. " Ujar Kelvin.

" Lin tolong kesini sebentar. " Panggil Felicia pada salah satu karyawannya.

" Bantuin Myesha cobain gaun ini ya lin. " Perintahnya pada karyawanya.

" Baik bu. Ayo kak biar saya bantu. "

Myesha pun mengikuti pelayan yang bernama Lina tersebut untuk mencoba gaun pilihan Kelvin.
Diluar Kelvin menunggu Myesha dengan memilih jas untuk dirinya yang cocok dengan gaun yang akan dipakai Myesha nanti.

Beberapa menit menunggu Myesha pun keluar dengan gaun yang sudah dikenakannya. Terlihat begitu cantik Myesha menggunakan gaun tersebut sampai-sampai mata Kelvin tidak berkedip sama sekali dibuatnya.

" Gimana vin menurut kamu? " Tanya Felicia.

" Cantik. " Jawabnya terus menatap Myesha yang terus menunduk karena ditatap Kelvin seperti itu.

Felicia tersenyum mendengar penuturan ponakannya. Dia tahu ponakannya sangat kagum melihat gadis didepannya, menurutnya Myesha memang cantik ditambah menggunakan gaun yang elegan nan indah membuat Myesha semakin cantik.

" Sekarang kamu cobain jasnya. " Menyadarkan Kelvin agar larut dari kekagumannya.

" Ah iya tan. " Sadarnya lalu segera menuju tirai ganti.

Felicia memperhatikan Myesha yang sedari tadi terdiam. Dia merasa bingung kenapa gadis itu terus terdiam padahal mereka sedang fitting baju pengantin harusnya terlihat senang seperti kebanyakan orang yang fitting baju pengantin dibutiknya. Gadis itu justru terlihat murung, Felicia tidak tahu apa yang tengah terjadi dengan calon keponakannya itu.
Dihampirinya Myesha yang terus menatap layar ponselnya hingga tidak merasakan kehadiran Felicia disampingnya.

" Myesha. " Panggilnya. Myesha terus fokus berkutat dengan ponselnya tidak mendengar panggilan tersebut.

" Myesha. " Panggilnya lagi.

" Ah iya tante kenapa. " Tersentak mendapati Felicia berada disampingnya.

" Kamu gak papa kan? " Tanya Felicia khawatir.

" Aku gak papa tante. " Menunjukkan senyumannya.

" Kamu kelihatannya lesu banget, tante takut kamu kenapa-napa. "

" Aku gak papa kok tante, sedikit gak enak badan aja. "

" Istirahat yang cukup sayang. Pernikahan kalian sebentar lagi jangan sampai sakit. "

Myesha menganggukkan kepalanya. " Iya tante.

Kelvin pun keluar dengan jas-nya mencoba menunjukkan kepada Felicia dan Myesha. Terlihat tampan namun Myesha tetap tidak akan pernah mencintai Kelvin. Cinta Myesha hanya untuk Arsen sampai kapanpun.