32.🐣

325 31 28
                                    

😍😍Happy Reading😍😍

Beberapa menit dalam perjalanan Arsen pun sampai didaerah komplek rumahnya, ia pun melihat adiknya yang masih menunggu dirinya didepan rumah dengan menggendong Ramesa. Sepertinya Ramesa tertidur. Arsen menghampirinya berhenti tepat didepan kedua adiknya.

" Ramesa tidur Rey? " Tanyanya setelah berada didepan Reyan.

" Iya bang mungkin kecapean.ayo Cepet bang berat nih "

" Bentar abang masukin motor dulu "

Arsen menuju gerbang rumah memanggil satpam penjaga rumahnya untuk dibukakan pintu gerbangnya.

" Mang? Mang Toto? " Panggilnya.

" Iyaa den bentar " Jawabnya sambil berlari menuju gerbang.

Mang Toto pun membukakan pintu gerbang untuk tuan mudanya yang baru pulang.

" Aden pulang? Tapi den Rey sama non Ramesa belum pulang sejak sore den, udah dicariin tuh sama bapak " Ucapnya memberitahu.

" Rey sama Ramesa dari tadi sama Arsen mang. Itu ada didepan " Tunjuknya dengan dagu " Tolong masukin motornya Rey ya mang " Pintanya.

" Oke den "

Mang Toto pun menghampiri mereka berdua yang masih berada diluar.

" Permisi den. Motornya aden biar mamang aja yang masukin. Mending aden langsung masuk aja kasihan non Ramesanya kedinginan " Ucapnya sopan.

" Iya mang. Ini kuncinya " Menyerahkan kunci motornya " Rey masuk dulu ya mang " Pamitnya.

Reyan pun memasuki gerbang rumahnya menghampiri sang kakak yang berada diparkiran rumah. Arsen yang melihat kedua adiknya pun langsung menyuruhnya untuk masuk.
Saat pertama memasuki rumah keadaan rumah sepi mereka pun terus berjalan menuju tangga namun saat dipertengahan tangga ada yang menegurnya membuat mereka berhenti.

" Habis dari mana kalian?! " Arsen pun membalikan badannya untuk melihat orang itu.

" Habis ajak mereka jalan-jalan pah "

" Ini jam berapa? Kenapa baru pulang? Kamu tau gak mereka itu udah keluar dari jam tiga! Gak mikir apa kamu hah! adik kamu masih kecil kalo dia sakit gimana!! " Ucapnya dengan nada tinggi.

" Peduli apa papah sama Ramesa sama kita bertiga! Peduliin aja tuh wanita kesayangan papah! " Jawab Arsen dengan melirik wanita yang berada disamping papahnya.

" FELIIIIIXXX SEKARANG KAMU SEMAKIN BERANI YAH SAMA PAPAH! "

Arsen dan Reyan pun kembali melangkah tidak menghiraukan ucapan papahnya. Ia tidak peduli papahnya mau ngomong seperti apa tentang dirinya yang Arsen pedulikan hanya adiknya harus hidup bahagia jangan seperti dirinya yang selalu mendapatkan ucapan kasar dan pukulan dari papahnya yang buta karena cinta wanita penggoda itu.
Hati dan pikirian papahnya sudah tertutup karena cinta, bahkan papahnya tidak menyadari kalau wanita itu dan adiknya hanya mengincar hartanya.

" Bang tolong bawa Ramesa ke kamarnya, Rey mau ke toilet udah gak tahan nih " Pintanya seraya memberikan Ramesa kepada Arsen.

Reyan pun langsung berlari menuju kamarnya sedangkan Arsen melangkah menuju kamar adiknya Ramesa.
Arsen mencoba menidurkan Ramesa dengan pelan agar tidak terbangun, namun saat Arsen beranjak dari kasur Ramesa malah terbangun membuat Arsen  harus kembali menidurkan Ramesa.

" Huss tidur lagi ya tidur lagi " ucapnya pelan dengan menepuk-nepuk paha Ramesa pelan.

Setelah Ramesa kembali nyenyak tidurnya Arsen pun keluar dari kamar Ramesa. Ia pun bergegas ke kamarnya untuk mandi karena badannya terasa lengket.
Butuh beberapa menit untuk mandi Arsen pun keluar dari kamar mandi dengan badan yang lebih segar, ia pun menuju ke lemari untuk mengambil pakaiannya. Arsen memilih memakai celana training dan kaos polos berwarna putih.
Setelah selesai semua Arsen pun merebahkan badannya keatas kasur king sizenya yang terasa nyaman.

ARSENIO (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang