53.🐣

227 12 23
                                    


😍😍Happy Reading😍😍

Sepulang sekolah Arsen segera menemui kakeknya untuk mempertanyakan tentang kehamilan ibu tirinya.
Arsen berjalan menuju ruang kerja kakeknya setelah menaruh tas dan sepatunya kedalam kamarnya. Sesampai didepan pintu ruangan tersebut Arsen mengetuknya menunggu sahutan dari dalam.

" Masuk "

Terdengar suara berat dari kakeknya yang berada didalam menyuruhnya untuk masuk. Arsen pun membuka knop pintu dengan perlahan memunculkan kepalanya dibalik pintu tersebut. Berjalan mendekat ke meja sang kakek.

" Ada apa kamu kesini Felix? " Tanyanya dengan suara beratnya.

" Kakek tau sesuatu tentang wanita itu? " Tanyanya to the point.

" Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan hal itu Felix? " Membenarkan posisi duduknya.

" Felix hanya penasaran kenapa kakek seperti tidak percaya sama anak yang dikandung wanita itu " Tuturnya.

" Memangnya kamu percaya itu anak papah kamu Felix? " Bertanya dengan menatap wajah cucunya yang terlihat serius.

" Felix gak percaya itu anak papah " Jawabnya jujur.

" Lantas apa yang membuat kamu tidak percaya? " Dirga pun tersenyum melihat raut wajah cucunya yang sedikit terkejut atas pertanyaannya yang ia lontarkan.

Arsen terdiam cukup lama membuat Dirga berbicara kembali. " Kamu sudah mengetahui tentang wanita itu sebagian, kamu pasti tau apa yang kakek pikirkan "

Arsen kembali menatap sang kakek " Jadi benar itu bukan anak papah? "

" Yang kakek ketahui memang seperti itu tapi mau bagaimana lagi. Kamu tau sendirikan papah kamu gak bakal percaya " Jelasnya.

" Kakek pasti punya buktinya kan? Gimana kalo Felix aja yang ngasih tau ke papah "

" Tunggu dulu Felix. Kakek sudah punya rencana buat membongkar kejahatan wanita itu "

" Rencana apa kek? " Tanyanya penasaran.

" Tunggu nanti kamu pasti tau sendiri " Jawab Dirga membuat Arsen semakin penasaran, namun hanya bisa menunggu saat yang tepat.

Setelah dari ruangan sang kakek, Arsen kembali ke kamarnya membaringkan tumbuhnya ke atas kasur yang empuk dengan tangan dilipat ke atas untuk dijadikan sebagai bantal.
Arsen masih memikirkan ucapan sang kakek yang ternyata benar tebakannya bahwa wanita itu hamil bukan anak papahnya.

" Kenapa papah gampang banget dibodohi sama wanita jalang itu " Ucapnya dalam hati.

Arsen terus menatap langit-langit kamarnya, tiba-tiba seperti melihat bayangan wajah Myesha yang tersenyum kepadanya. Arsen pun langsung duduk dari tidurnya.

" Sialan kenapa harus dia yang muncul " Ucapnya lirih.

Arsen teringat dia belum makan sedari siang, melihat jam ditangannya menunjukan pukul 16.10 Arsen segera beranjak dari tempat tidurnya. Sebelum keluar dari kamarnya Arsen kembali melihat jam tangannya seperti sedang berpikir.

" Astaga gue belum beli jam tangan buat Myesha " Ucapnya dengan menepuk jidatnya.

Mengingat kesibukannya membuat Arsen lupa bahwa ia sudah berjanji akan mengganti jam tangan Myesha yang rusak karena dirinya. Arsen pun berniat akan membelinya hari ini juga setelah makan.
Arsen pun bergegas menuju dapur untuk melihat makanan apa yang telah tersedia.

Setelah melihat masih ada makanan dimeja makan, Arsen segera duduk untuk mengisi perutnya.
Saat sedang menikmati makanannya tiba-tiba...

" Abang... Abang " Menarik ujung baju Arsen.

ARSENIO (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang