52.🐣

213 12 20
                                    

😍😍Happy Reading😍😍

Melihat Arsen lebih memilih menerima kotak makan dari orang lain membuat Myesha sedikit kecewa. Namun, Myesha mengerti mungkin Arsen tidak menyukai masakannya. Wajar saja dirinya tidak pandai memasak jadi rasa masakannya mungkin kurang enak.

Myesha tersenyum menatap kotak makan yang ia pegang. Kembali memasukannya kedalam tas.

" Gak papa nanti sepulang sekolah aku bisa minta bunda buat ajarin aku masak " Ucapnya berjalan menuju kelasnya.

Di dalam kelas 12 IPA 3 anak X-ERT sedang menunggu bel sekolah berbunyi. Karena hari ini hari senin jadi mereka sudah siap dengan topi diatas meja masing-masing.
Arsen bermain ponselnya sambil menunggu bel berbunyi dengan terus mensecroll beranda akun instagramnya.

" Bos kok lo  gak nerima pemberian dari neng micin sih malah nerima dari orang lain didepannya. Kecewa banget tuh pasti " Celetuk David membuat Arsen meliriknya sekilas namun kembali menatap layar ponselnya.

" Iya keliatan banget tadi perubahan raut wajahnya " Timpal Panji.

Firman hanya mendengarkan apa yang teman-temannya ucapkan tanpa ikut berbicara seperti yang lainnya. Firman tahu betul kenapa Arsen melakukan itu. Perasaan yang harus dia relakan sekali lagi itu sangat menyakitinya. Mungkin saja Arsen benar-benar ingin menjaga jarak dengan gadis itu.

" Iyaa kenapa sih bos? Perasaan lo udah mulai dekat sama neng micin " Ujar Riko.

" Gue gak perduli. Dia bukan siapa-siapa gue " Jawab Arsen ketus.

" Luna emang siapanya lo bos? Dia juga bukan siapa-siapa kan? " Tanya David membuat Arsen kesal.

" Terserah gue mau nerima pemberian dari siapa " Balasnya lalu bangkit dari kursinya, berjalan keluar dengan membawa topinya.

Kriing...Kriing...Kriing

Tepat Arsen keluar dari kelasnya bel pun berbunyi membuat semuanya bersiap-siap keluar menuju lapangan untuk melakukan upacara.

" Mampus lo si bos jadi marah " Ledek Riko melihat kepergian Arsen.

" Lahh gue salah apa? Kan gue cuma nanya " Ucap David bingung.

" Lo gak salah tapi pertanyaan lo yang salah " Balas Firman berdiri dari duduknya.

David menggaruk kepalanya yang tak gatal merasa bingung apa yang salah dari pertanyaannya. Perasaan dirinya hanya bertanya seperti biasa kenapa temannya jadi marah karena pertanyaannya.

" Udah gak usah dipikirin. Yok cabut " Ujar Riko.
Mereka pun keluar dari kelasnya menuju lapangan.

Arsen ketika berjalan melewati kelas 12 IPA 2 terdengar suara cewek yang ia kenali. Suaranya terdengar sangat panik. Arsen pun mencoba mendekat ke jendela agar mengetahui apa yang membuat cewek tersebut panik.

" Aduh Sal gimana nih topi gue gak ada " Ucapnya panik.

" Coba cari lagi ditas barangkali keselip Sa " Ujar temannya memberi saran.

" Gak ada Sal gue udah nyari "

" Apa mungkin topi lo tertinggal dirumah Sa "

ARSENIO (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang