35.🐣

330 23 30
                                    

😍😍Happy Reading😍😍

Sepulang dari joggingnya Arsen langsung melangkahkan kakinya dengan buru-buru kearah dapur sedangkan Reyan memilih untuk membersihkan diri.
Saat sampai didapur Arsen melihat kakek dan neneknya serta adiknya Ramesa sedang melakukan sarapan pagi.

" Kayaknya enak nih " Ucap Arsen langsung menyomot bakwan yang tersaji diatas meja membuatnya mendapat teguran dari adiknya.

" Abang! Cana mandi dulu bau! " Tegurnya dengan muka garang akan tetapi terlihat menggemaskan.

" Tuh adek kamu aja yang masih kecil tau. Sana mandi dulu " Ucap sang kakek ikut-ikutan.

" Abang cana mandi kalo nda meca pukul nih " Ucapnya siap melayangkan tangannya.

" Iya iyaa ini abang mandi. Galak amat kamu sa "

" Kayak abangnya gak galak aja " Sindir sang nenek membuat Arsen meliriknya.

" Emangnya Felix galak ya? " Tanyanya. Nenek dan kakeknya hanya tersenyum sambil memakan sarapannya

" Sa abang galak gak? "

" Nda, abang baik "

" My queen emang yang paling the best " Ucapnya memeluk Ramesa.

" Abaaang lepacin mecaaaa bau auu " Teriaknya membuat Arsen terkekeh, kakek maupun neneknya hanya menggelengkan kepala melihat cucunya itu yang biasa terlihat dingin didepan orang lain namun saat bersama adiknya terlihat hangat dan sangat menyanyangi adik-adiknya.

Arsen langsung berlari ke arah kamarnya sebelum mendapat ocehan kembali dari sang adik. Ia pun bergegas untuk membersihkan badannya dari keringat, tak berapa lama Arsen keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililitkan dipinggangnya memperlihatkan perutnya yang six pack.
Saat hendak menuju ke lemari pakainnya ia melihat hpnya yang menyala diatas kasur dan mengeceknya yang ternyata hanya pesan dari operator, ia pun kembali meletakan hpnya. Tiba-tiba ia teringat paksa kejadian tadi pagi, membuatnya kembali mengambil hpnya dan mengirim pesan kepada seseorang. Setelah terkirim Arsen memakai pakaiannya dan langsung turun ke dapur untuk mengisi perutnya yang sudah sangat kelaparan.

****


Dilain tempat Kelvin masih membujuk Myesha untuk memaafkan kesalahannya. Namun Myesha tak memperdulikannya ia capek melihat mereka yang selalu berantem setiap bertemu.
Myesha pun menghentikan langkahnya dan duduk dipembatas trotoar mengistirahatkan kakinya yang terasa capek akibat berjalan terus dari tadi membuat Kelvin ikutan duduk disampingnya.

" Sa maafin gue. Sumpah gue tadi gak sengaja pliiss jangan marah maafin gue " Pintanya memohon.

" Gue gak marah sama lo tapi gue kesel lihat lo selalu berantem mulu setiap ketemu Arsen "

" Gue gak suka lihat tuh orang. Dia selalu bikin lo terluka dan terkena masalah Sa! Gue gak mau dia deketin lo! gue gak mau lo seperti Arina! "

" Emang kenapa kalo dia deketin gue? dan kenapa  lo ngelarang gue deket sama dia?! Inget vin gak semua orang akan berakhir seperti Arina! Lo harus belajar menerima kenyataan "  Emosinya yang tertahan. Kelvin yang hanya diam membuat Myesha berdecak kesal.

" Gue sayang sama lo Sa. Gue gak mau cewek yang gue sukai terluka. Cukup Arina lo jangan " Batin Kelvin.

Tangan Kelvin pun meraih tangan Myesha membuat Myesha mengalihkan perhatiannya menatap tangan tersebut.

" Maafin gue Sa. Gue cuma gak mau lo terluka. Gue tau ini dilengan lo juga karna perbuatannya dia juga kan? " Menunjuk luka yang berada dilengan kanan Myesha.

ARSENIO (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang