58.🐣

210 12 12
                                    


😍😍Happy Reading😍😍

Di rumah besar milik Rega Wira Dirgantara sedang diadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke-43 tahun. Pria pemilik tiga anak itu sengaja hanya mengundang keluarganya dan beberapa saudara dari istri pertamanya yang sudah tiada.

Rega sengaja mengundang saudara dari istri pertamanya agar mempererat tali silaturahminya. Walaupun Rega telah menikah lagi bukan berarti persaudaraan mereka harus putus apalagi dia mempunyai tiga anak dari istri pertamanya yang harus tetap mengenal saudara ibunya.

Semuanya telah hadir untuk memberikan ucapan dan doa kepada Rega. Terlihat raut wajah bahagia Rega yang terpancar. Di umurnya yang menginjak 43 tahun ini Rega sangat bersyukur karena bisa kembali dekat dengan ke tiga anaknya ditambah pula ia akan mendapatkan seorang anak lagi dari istri keduanya sehingga membuat kebahagiaan Rega berlipat ganda.

" Happy birthday pah. Semoga panjang umur, sehat selalu ya pah " Ujar Reyan dengan memberikan kado untuk sang papah.

" Terima kasih ya Rey " Memeluk erat Reyan dengan penuh kasih sayang.

" Sama-sama pah "

Reyan bergeser untuk bergantian dengan sang adik yang akan memberikan kado serta ucapan untuk papahnya.

" Papah " Panggil Ramesa lucu.

" Iya sayang " Berjongkok dihadapan Ramesa yang sudah terlihat semakin besar.

" Celamat uyang ahun papah. Ini kado dali meca buat papah " Memberikan sebuah kotak kado berukuran kecil.

" Terima kasih sayang " Ucap Rega sangat senang memeluk putrinya dengan memberikan kecupan kasih sayangnya.

" Cama-cama papah "

Ramesa berjalan menghampiri Reyan yang sedang memakan kue rasa strawberry yang telah tersaji di atas meja untuk para tamu.

" Pah " Panggilnya membuat Rega tersenyum menatap putra sulungnya.

" Felix tau, Felix tidak pernah menjadi anak yang sempurna untuk papah, tapi papah harus tahu. Papah have always been the perfect dad for me! Happy birthday pah. " Serunya membuat Rega tidak menyangka anaknya bisa memberikan ucapan seperti itu, sampai Rega pun meneteskan air matanya.

Rega menghapus air matanya, menghampiri sang putra. Ia terharu mendengar penuturan sang putra yang selama ini selalu ia didik dengan keras sampai-sampai membuatnya terluka. Ia kira putranya akan membenci dirinya, namun nyatanya sang putra tetap menganggap dirinya sebagai orang tua yang sempurna.

" Felix makasih ya nak. Makasih udah mau maafin papah, makasih udah menganggap papah sebagai ayah yang sempurna padahal papah selama ini udah kasarin kamu. Maafin papah yang selama ini sudah mendidik kamu terlalu keras maafin papah nak " Ucapnya salah satu tangannya memegang bahu Arsen dengan suara bergetar menahan tangis.

" Iya pah. Bagaimanapun papah orang tua Felix satu-satunya. Felix tidak akan pernah membenci papah yang sudah mendidik Felix sampai sebesar ini " Jelasnya.

" Maafin papah nak maafin papah " Memeluk erat tubuh Arsen dengan tangisan yang sudah pecah membuat suasana menjadi terasa mengharukan.

Semua yang melihat ikut terharu melihat seorang anak dan ayah yang sedang berpelukan itu. Semuanya hanya bisa melihat momen yang mengharukan itu tanpa ingin merusak suasana yang terjadi. Terkecuali dua orang yang berdiri dibelakang Rega dengan tatapan tidak sukanya.

" Lebay amat bang Rega mbak. " Bisik Bima yang berada disamping sang kakak.

" Bagaimanapun caranya kita harus bikin mereka musuhan kembali. " Ucapnya terdengar sangat pelan dengan sorotan mata yang tajam menatap kedua pria yang sedang berpelukan itu.

ARSENIO (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang