Semasa semua orang sedang tidur dengan nyenyak. Sungyoung tiba-tiba terjaga dari tidurnya. Dia memandang sekeliling bilik tersebut. Kemudiannya, dia turun dari katil dan menuju ke arah pintu bilik tersebut. Dia merayau di kawasan koridor tersebut.
" Yedam, mana kau? Aku takut. " Tangis Sungyoung sambil merayau di kawasan koridor tersebut.
" Huhu... " Tangisan Sungyoung semakin kuat.
Kemudiannya, dia berhenti di sebuah bilik dan mengetuk-ngetuk pintu bilik tersebut.
" Yedam aa... " Panggil Sungyoung lagi.
Dia berhenti mengetuk dan terus sahaja kembali ke biliknya.
" Ahhh! Sakitnya! " Aduh Sungyoung dengan nada yang sederhana kuat sebelum dia berjalan tercengkeh-cengkeh kembali menyambung perjalanannya menuju ke biliknya.
Dia terus sahaja berbaring di atas katilnya semula dan tertidur seperti tiada apa yang berlaku.
Keesokan paginya ~
Aerin bangun dari tidurnya dan memandang sekeliling. Dia menguap sambil menutup mulutnya.
" Sedapnya aku tidur semalam. " Kata Aerin dengan puas hatinya. Dia memandang ke arah Sungyoung yang masih lagi tidur lalu berniat untuk mengejutnya.
" Sungyoung, bangun! " Gerak Aerin.
Sungyoung terjaga dengan reaksi yang terkejut. Kemudian, dia memandang ke arah Aerin. Aerin hampir-hampir ketawa dengan reaksi tersebut tetapi dia perasan akan keadaan mata Sungyoung yang sembab.
" Kau okay tak, Sungyoung? " Tanya Aerin. Sungyoung mengerutkan dahinya.
" Aku okaylah. Asal? " Tanya Sungyoung.
" Asal kau macam baru lepas nangis ni? " Tanya Aerin. Sungyoung mengerutkan keningnya kehairanan.
" Aku...menangis? Mana ada! " Sanggah Sungyoung.
Aerin hanya mengangguk sebelum dia keluar menuju ke tandas untuk membersihkan dirinya. Sungyoung menguap seketika. Dia memandang roommate yang bertentangannya, masih tidur. Dia bangun dari katilnya.
" Arghh!! Sakit (5×)! " Aduh Sungyoung sambil duduk kembali di atas katil.
Jihoon dan Jaehyuk, masing-masing terjaga dengan jeritan Sungyoung.
" Kau kenapa? " Tanya Jaehyuk.
" Aish! Aku nak tidur pun tak senang lah. " Marah Jihoon sebelum dia kembali tidur.
Sungyoung mengerutkan keningnya menahan kesakitan yang mula terasa sambil memandang ke arah Jihoon sebelum dia memandang ke arah Jaehyuk.
" Sorry ah, weh. " Pinta Sungyoung sebelum dia melihat kakinya yang tiba-tiba sakit tersebut.
" S***! How kaki aku boleh terkena kaca ni? " Omel Sungyoung perlahan sambil mencapai tisu untuk mengelap darah yang mengalir dari kakinya.
Kemudian, dia mencabut kaca yang tersangkut di kakinya meninggalkan luka yang agak dalam. Dia menahan diri dari menjerit apabila kaca dikeluarkan dari telapak kakinya.
" Kau okay ke? " Tanya Jaehyuk. Sungyoung memandang ke arah Jaehyuk.
" Ye, ha. Haah, aku okay. " Sungyoung menggenggam tisu yang dipenuhi darah tersebut.
" Tidurlah balik. Sorry by the way... " Kata Sungyoung.
Jaehyuk menggelengkan kepalanya. Dia terus sahaja turun dari katil dan menuju ke arah almarinya dan mengambil kelengkapan mandi lalu menuju tandas untuk membersihkan dirinya.
YOU ARE READING
The Chosen One : Life (S1) | Treasure
Fanfiction|| Malay FF TREASURE Park Jihoon || " Lagipun aku dah buat salah terbesar kat kau. Patut ke aku buat macam tu. Betul la kau cakap. Aku memang tak guna. Tak guna di mata semua orang. Jena sendiri tak mengaku aku namchin dia. " ~ Jihoon " Yaa..jangan...