56

21 2 0
                                    

Mereka telah selesai memasang khemah dan menghidupkan api. Asahi, Nanami dan Shijun ditugaskan untuk memasak, jadi mereka sedang memasak ketika itu.

" Coach... " Tegur Jaechang. Coach Chanseong memandang ke arah Jaechang.

" Kita akan selamat kan, coach? " Tanya Jaechang. Coach Chanseong berjeda seketika.

" Kita akan selamat.. Dan, saya cadangkan untuk kita stay dekat sini until pihak-pihak berkuasa atau polis menjumpai kita. " Beritahu Coach Chanseong, bagi menenangkan gundah di dalam hati Jaechang.

Coach Chanseong memandang ke arah Sungyoung yang duduk seorang diri di atas akar pokok dan hanya memandang langit kemungkinan sedang mengelamun.

" Kamu, Sungyoung kan? " Tanya Coach Chanseong setelah dia duduk di sebelah Sungyoung. Sungyoung memandang ke arah Coach Chanseong.

" Kamu, okay? " Tanya Coach Chanseong.

" Tipulah kalau saya kata saya okay, coach. Hmmm.. " Kata Sungyoung. Coach Chanseong mengangguk-angguk.

" Coach, saya nak terkencing... " Beritahu Jiyoung.

" Okay, pastikan kamu tidak pergi terlalu jauh.. " Pesan Coach Chanseong.

" Sungyoung~ Teman aku boleh? " Pinta Jiyoung.

Sungyoung mengeluh sebelum dia bangun dari duduknya dan mengekori Jiyoung. Coach Chanseong hanya menghantar tubuh mereka pergi dengan pandangannya sebelum dia memandang ke arah ahli yang lain yang sedang melakukan tugas masing-masing.


" Okay, dah... " Kata Jiyoung setelah dia selesai..

Sungyoung memandang ke arah Jiyoung, matanya membulat. Sungyoung mengarahkan Jiyoung untuk kekal senyap di situ. Jiyoung cemas.

" Kenapa?! Ada apa?! " Tanya Jiyoung.

" Shhh..ada ular atas kepala kau.. " Beritahu Sungyoung sambil mengambil sebatang kayu.

" Hah?! Ada ular?! " Jerit Jiyoung yang panik lalu berlari meninggalkan Sungyoung di situ seorang diri.

Perbuatan Jiyoung tersebut menyebabkan Sungyoung juga ikut panik.

" Jiyoung aa! Tunggu aku! " Panggil Sungyoung sambil mengekori jejak Jiyoung.

" Arghhh! " Jerit Sungyoung dan dia terjatuh di atas tanah.

Sungyoung memandang ke arah kakinya yang dipatuk kemudian perlahan-lahan dibelit oleh ular yang dia jumpa tadi. Sungyoung memegang erat kayu yang diambilnya tadi dan mengetuk belakang kepala ular tersebut dengan kuat. Belitan di kakinya melonggar dan ular tersebut berusaha untuk melarikan diri tetapi Sungyoung mengetuk belakang kepala ular itu sekali lagi dengan kuat dan ular tersebut terus sahaja tidak bergerak.

" Aghhhhh, sakitnya... " Aduh Sungyoung sambil memegang kakinya.

Sungyoung melipat seluarnya dan terlihat kesan patukan yang mengeluarkan darah. Sungyoung mengeluarkan sehelai sapu tangan dari poket seluarnya dan mengikatnya pada kesan patukan tersebut. Dalam masa beberapa minit sahaja, sapu tangan yang diikat tersebut berubah warna merah darah.

" Aghhhhhhh!!!!! " Jerit Sungyoung, apabila kesakitan yang terasa tidak dapat dibayangkan.


Sementara itu...

" Ahhh! Ada ular! " Jerit Jiyoung lagi sambil berlari.

Dia melihat ada cahaya unggun api di hadapan. Dia berlari dengan pantas dan sampai.

The Chosen One : Life (S1) | TreasureWhere stories live. Discover now