Sungyoung yang sedang bermain game di telefonnya, diganggu oleh satu panggilan. Dia menjawab panggilan tersebut.
" Kamu ada dengan abang kamu kan? " Tanya ayah Sungyoung di talian sebelah sana.
" Haah, kenapa? " Tanya Sungyoung.
" Kenapa abang kamu tak angkat telefon? " Tanya ayahnya.
" Kejap, saya tengok-tengokkan dia. "
Dengan itu, Sungyoung bangun dari duduknya dan menuju ke bilik Yedam.
" Abang! " Panggil Sungyoung sambil mengetuk pintu bilik Yedam lalu pintu bilik tersebut dibuka.
" Kenapa? " Tanya Yedam.
" Ayah tanya kenapa dia call kau tak dapat, dapat. " Beritahu Sungyoung.
" Oh lah yeke? Aku tak perasan.. Nanti aku call dia lain. Phone aku habis bateri lah ni... " Kata Yedam sebelum dia menutup pintu bilik dia kembali.
" Nanti abang call ayah balik. Phone dia bateri kong, sebab tu dia tak jawab panggilan ayah tu.. " Beritahu Sungyoung sambil berjalan turun ke bawah kembali.
" Ohhh..Bagi telefon kamu dekat abang kamu kejap. Ayah nak bercakap dengan dia. "
Sungyoung memandang siling rumah sambil mengeluh perlahan supaya tidak didengari oleh ayahnya, kemudian dia menaiki semula tangga menuju ke bilik Yedam. Dia mengetuk sekali lagi pintu bilik Yedam.
" Yedam! " Panggil Sungyoung dan Yedam membuka pintu biliknya.
" Ya? " Tanya Yedam lalu Sungyoung menghulurkan telefonnya.
" Ayah nak bercakap dengan kau. " Beritahu Sungyoung dan Yedam mengambil telefon Sungyoung.
Sungyoung turun ke bawah semula lalu membuka televisyen.
Setelah beberapa minit....
" Sungyoung, nah. By the way, ayah kata....mak sedara kita nak datang rumah. " Beritahu Yedam sambil duduk di sebelah Sungyoung yang menonton televisyen.
" Ohhhh... " Kata Sungyoung.
" Lepas tu, dia nak kita pergi sana ah? " Tanya Sungyoung pula lalu Yedam mengangguk-angguk.
" Young, tolong mak hidang makanan dekat makcik kamu di depan.. " Pinta mak Sungyoung yang telah selesai menggoreng makanan sejuk beku untuk dihidang kepada keluarga adik iparnya.
" Okay. " Kata Sungyoung sambil berjalan menuju ke dapur.
Dia menatang sedulang jag dan 3 buah cawan dan membawanya ke depan.
" Oh, Sungyoung! Dah besar ya, anak buah makcik ni! " Kata makciknya.
" Ayah kamu bagitahu, keputusan kamu 6A... Tahniah ya, Sungyoung! "
Sungyoung memandang reaksi ayahnya sambil melayani sepupunya yang berumur dalam lingkungan 3 tahun.
" Terima kasih, makcik. " Kata Sungyoung.
" Yedam dapat 7A. Bangga betul saya! " Celah maknya yang sudah menyelesaikan kerjanya di dapur.
" Wah! Lagi tinggi dari kamu, Sungyoung! "
" Mana tak tingginya, tengoklah macam mana perwatakan Yedam dengan Sungyoung ni. Berbeza, sebab tulah Yedam selalu cemerlang. " Kata ayahnya dengan bangga memuji-muji Yedam.
Yedam yang berada di situ dari tadi hanya memandang diam-diam Sungyoung yang sedang menahan rasa.
" Abang ni! Anak buah perempuan saya ni pun pandai jugalah! Boleh pula dia banding-bandingkan macam tu! Anak sendiri kut! " Bising makciknya.
YOU ARE READING
The Chosen One : Life (S1) | Treasure
Fanfiction|| Malay FF TREASURE Park Jihoon || " Lagipun aku dah buat salah terbesar kat kau. Patut ke aku buat macam tu. Betul la kau cakap. Aku memang tak guna. Tak guna di mata semua orang. Jena sendiri tak mengaku aku namchin dia. " ~ Jihoon " Yaa..jangan...