79

24 4 0
                                    

Sungyoung yang sedang bermain game di telefonnya, diganggu oleh satu panggilan. Dia menjawab panggilan tersebut.

" Kamu ada dengan abang kamu kan? " Tanya ayah Sungyoung di talian sebelah sana.

" Haah, kenapa? " Tanya Sungyoung.

" Kenapa abang kamu tak angkat telefon? " Tanya ayahnya.

" Kejap, saya tengok-tengokkan dia. "

Dengan itu, Sungyoung bangun dari duduknya dan menuju ke bilik Yedam.

" Abang! " Panggil Sungyoung sambil mengetuk pintu bilik Yedam lalu pintu bilik tersebut dibuka.

" Kenapa? " Tanya Yedam.

" Ayah tanya kenapa dia call kau tak dapat, dapat. " Beritahu Sungyoung.

" Oh lah yeke? Aku tak perasan.. Nanti aku call dia lain. Phone aku habis bateri lah ni... " Kata Yedam sebelum dia menutup pintu bilik dia kembali.

" Nanti abang call ayah balik. Phone dia bateri kong, sebab tu dia tak jawab panggilan ayah tu.. " Beritahu Sungyoung sambil berjalan turun ke bawah kembali.

" Ohhh..Bagi telefon kamu dekat abang kamu kejap. Ayah nak bercakap dengan dia. "

Sungyoung memandang siling rumah sambil mengeluh perlahan supaya tidak didengari oleh ayahnya, kemudian dia menaiki semula tangga menuju ke bilik Yedam. Dia mengetuk sekali lagi pintu bilik Yedam.

" Yedam! " Panggil Sungyoung dan Yedam membuka pintu biliknya.

" Ya? " Tanya Yedam lalu Sungyoung menghulurkan telefonnya.

" Ayah nak bercakap dengan kau. " Beritahu Sungyoung dan Yedam mengambil telefon Sungyoung.

Sungyoung turun ke bawah semula lalu membuka televisyen.

Setelah beberapa minit....

" Sungyoung, nah. By the way, ayah kata....mak sedara kita nak datang rumah. " Beritahu Yedam sambil duduk di sebelah Sungyoung yang menonton televisyen.

" Ohhhh... " Kata Sungyoung.

" Lepas tu, dia nak kita pergi sana ah? " Tanya Sungyoung pula lalu Yedam mengangguk-angguk.

" Young, tolong mak hidang makanan dekat makcik kamu di depan.. " Pinta mak Sungyoung yang telah selesai menggoreng makanan sejuk beku untuk dihidang kepada keluarga adik iparnya.

" Okay. " Kata Sungyoung sambil berjalan menuju ke dapur.

Dia menatang sedulang jag dan 3 buah cawan dan membawanya ke depan.

" Oh, Sungyoung! Dah besar ya, anak buah makcik ni! " Kata makciknya.

" Ayah kamu bagitahu, keputusan kamu 6A... Tahniah ya, Sungyoung! "

Sungyoung memandang reaksi ayahnya sambil melayani sepupunya yang berumur dalam lingkungan 3 tahun.

" Terima kasih, makcik. " Kata Sungyoung.

" Yedam dapat 7A. Bangga betul saya! " Celah maknya yang sudah menyelesaikan kerjanya di dapur.

" Wah! Lagi tinggi dari kamu, Sungyoung! "

" Mana tak tingginya, tengoklah macam mana perwatakan Yedam dengan Sungyoung ni. Berbeza, sebab tulah Yedam selalu cemerlang. " Kata ayahnya dengan bangga memuji-muji Yedam.

Yedam yang berada di situ dari tadi hanya memandang diam-diam Sungyoung yang sedang menahan rasa.

" Abang ni! Anak buah perempuan saya ni pun pandai jugalah! Boleh pula dia banding-bandingkan macam tu! Anak sendiri kut! " Bising makciknya.

The Chosen One : Life (S1) | TreasureWhere stories live. Discover now