8

47 8 0
                                    

Sesampainya mereka di klinik, Yedam melihat adiknya yang sedang khusyuk bermain dengan telefonnya. Dahinya bertampal plaster.

" Dik, kau okay ke? Kenapa kau jadi macam ni. " Kata Yedam lalu menyentuh plaster yang ada di dahi adiknya itu.

Yoshi hanya mendiamkan diri di belakang Yedam sambil memerhati mereka berdua.

" Aku okay la, oppa. Jangan risau. Sikit je ni. " Kata Sungyoung lalu tergelak sikit.

" Kau, sakit-sakit ni boleh gelak-gelak eh. Ish, paboya. " Kata Yedam lalu mengetuk kepala adiknya dengan perlahan.

" Ahh, sakitlahh..huhuhuhu.. " Rengek Sungyoung lalu memegang kepalanya. Yedam terus memeluk satu-satunya adiknya itu.

" Kau tahu aku risau gila-gila. Nasib kau okay. " Kata Yedam lalu melepaskan pelukannya.

" Haha..oh oppa, ni kawan oppa ke? " Tanya Sungyoung lalu Yedam memandang Yoshi yang ada di belakangnya.

" Haah, kenapa. Ni roommate aku. " Kata Yedam.

" Ouh, Yoshi yaa, thank you bawak aku kat sini. Oppa, Yoshi la bawak aku datang sini tadi. Kalau dia takde, aku tak tahulah apa yang jadi. " Kata Sungyoung lalu Yedam terus sahaja memeluk Yoshi. Sungyoung membuat mimik muka.

" Terima kasih banyak-banyak, Yoshi-kun. " Kata Yedam lalu Yoshi membalas pelukannya.

" Ah! Mata aku! Ahh!! " Sungyoung menutup matanya.

Yedam meleraikan pelukannya dan memandang ke arah Sungyoung yang sedang menutup matanya dengan bantal.

" Ah, kau. Jangan nak bereaksi macam tu. " Kata Yedam.

" Aku cringe tau... " Kata Sungyoung sebelum dia kembali bermain dengan telefonnya.

" Eh, Sungyoung mana? Jae, nampak Sungyoung tak? " Tanya Aerin lalu Jaehyuk menggeleng dan keluar dari bilik.

" Ya! kawan kau tu sekarang ada dekat klinik . Baik kau pergi cepat. " Kata Jihoon yang tiba-tiba menegurnya.

" Klinik? Kenapa? Semalam sihat je. " Kata Aerin.

" Kau ingat aku tahu semua benda ke? Cepat siap, aku teman kau. " Kata Jihoon lalu kembali melihat telefonnya. Aerin memandang Jihoon dengan pelik.

" Kau tengok apa lagi. Pergi cepat, aku tinggalkan kau nanti.. " Kata Jihoon.

" Ada juga yang kena serang kanggg.. " Jihoon menuju ke arah Aerin membuatkan dirinya gelabah sambil mengemas tempat tidurnya.

" Haishh, sabarlah. Nak teman tapi main serang-serang pula... " Kata Aerin sambil melipat selimutnya.

" Pergi cepat. Takde masa dah. " Kata Jihoon lalu menarik bahu Aerin daripada belakang dan menolaknya keluar dari bilik. Aerin memandangnya dengan marah lalu Jihoon mengejeknya sambil ketawa.

(Skip)

" Sungyoung, macam mana boleh kau masuk klinik ni?? Semalam elok je. " Kata Aerin yang duduk di kerusi bersebelahan dengan katil Sungyoung.

" Aku pun tak tahu weh, tahu-tahu ada orang dah bawa aku dekat sini. " Kata Sungyoung.

" Hm? Ok, lepastu siapa yang bawa kau ke sini?" Tanya Aerin.

" Yoshi. Kalau kau nak tahu kisahnya, maybe kau boleh tanya dia. " Kata Sungyoung lalu tersenyum.

" Ahh..Yoshinori. Okay. " Kata Aerin.

" Oouhh Stubborn head, datang juga kau eh. Selalu tak kisah kalau benda-benda macam ni. " Kata Sungyoung lalu tersenyum sinis kepada Jihoon.

" Huh, sekurang-kurangnya aku prihatin nak tengok kau. " Kata Jihoon.

The Chosen One : Life (S1) | TreasureWhere stories live. Discover now