Safaluna Anum Kaityln gadis berparas cantik ini dijodohkan dengan pria 10 tahun lebih tua darinya, lelaki itu bernama Cakrawala Atharrayhan seorang pengusaha yang sama sekali tidak percaya dengan cinta.
Safa yang lelah terus menghadapi tugas akhir k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TERDAPAT BAHASA KASAR SERTA ADEGAN DEWASA. MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!
___ *** ___
kamu pusing ngerjain skripsi sampe tipes dan mual muntah, cari om-om kaya raya solusinya. - Safaluna
SAFALUNA ANUM KAITLYN
Nama cantik ini berarti anak kesayangan yang mungil merupakan hadiah dari Tuhan seperti bulan yang tenang.
Safa merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara, ia mempunyai kakak laki-laki merupakan anak sulung kemudian kakak perempuan sebagai anak tengah.
Jarak usia mereka terpaut cukup jauh, Safa dengan Kakak pertamanya terpaut jarak 10 tahun sementara Kakak keduanya berjarak 7 tahun.
Seperti banyak dikatakan orang bahwa Safa ini sebenarnya anak tidak direncanakan alias kebobolan. Meskipun begitu orang tuanya memberikan nama Kaitlyn yang berarti anak kesayangan agar Safa tidak merasa minder apalagi insecure terhadap omongan orang lain.
Menjadi anak bungsu membuatnya tumbuh cantik dengan banyak kelebihan dalam dirinya seperti kelebihan berbicara, kelebihan berinteraksi, kelebihan bersikap aneh, kelebihan kepribadian dan banyak hal lainnya membuat orang berfikir dua kali jika harus berdekatan dengan Safa.
Tidak, safa tidak aneh dia hanya gadis penuh dengan kelebihan. Itu harus digaris bawahi.
"Buruan masuk anjir!"
"Gue kayaknya mau muntah, gak tahan. Huwek!" Safa segera berbalik sambil menutup mulutnya.
"Si goblok! Kalo gue jadi lo udah lulus Lun dari semester 7!"
"Capek gue sama Salun dapet pembimbing baik bukannya kesenengan malah takut."
"Emang rada-rada temen lo ini!"
"Diem anjing! Ngegonggong mulu perasaan! Dosen baik gitu malah makin serem bego, tolol! Otak kalian dibawa ke kampus gak?!" Balas Safa dengan wajah kesal bercampur gugup.
"Lo ngajak berantem di depan prodi?"
"Udah woi! Kalau mau berantem jangan di depan prodi. Di dalem prodi aja sekalian."
"Sumpah ges, leher gue seret banget kayak gak bisa ngomong. Besok aja apa ya?" Ucap Safa nyalinya kembali menciut.
"Gimana gak seret lo nyekek leher sama tangan sendiri, Astagfirullah gue minta maaf banget sama dunia ngadepin lo." Lelaki bernama Abian mengangkat tangannya frustasi menjauh dari Safa.
Sementara dua orang teman lainnya menahan tawa melihat kelakuan Safa setiap kali ingin bimbingan mengadap dosen pembimbingnya.
"Ya udah besok aja Lun, tapi janji besok beneran bimbingan," ucap Liam tidak tega melihat wajah Safa sepertinya gadis ini tidak berpura-pura.
