___ *** ___
Hembusan angin menyentuh kulitnya Safa basah terkena air ia berenang bersama Cakra kemudian mereka minum sembari bercerita tentang perasaan masing-masing. Safa tiba-tiba mencium Cakra, berciuman berlangsung panas, saling memeluk dan selanjutnya..
"Terus ngapain?!!" Safa menjambak rambutnya mengingat apa yang ia lakukan semalam, otaknya tidak dapat mengingat apapun setelah itu.
Safa terbangun dalam keadaan memakai baju milik Cakra dan lebih parahnya tanpa mengenakan pakaian dalam, tentu saja Safa dibuat syok terlebih lagi Cakra pergi hanya meninggalkan note untuknya.
"Jadi gue udah diunboxing atau belum?!" Teriak Safa frustasi mengusap wajahnya dengan air keran wastafel.
Tidak ada tanda-tanda bekas ciuman di tubuhnya ataupun merasa pegal-legal, bagian selangkangannya juga biasa aja tidak terasa sakit sedikitpun. Artinya mereka belum melakukan itu tapi kenapa Safa memakai baju milik Cakra dan kemana pakaian dalamnya.
Safa membutuhkan Cakra untuk menjelaskan apa yang terjadi semalam tapi lelaki itu menghilang entah kemana.
Untuk memperkuat ingatannya Safa berjalan menuju kolam, disekitar kolam tidak ada bekas minuman atau cemilan lagi sudah bersih tak meninggalkan bekas. Safa kembali mencoba mengingat sialnya semakin otaknya dipaksa bekerja kepalanya malah berdenyut.
"Argh! Gue ngapain semalem anjirtt!" Safa terduduk di rumput meremas rambut dengan kedua tangannya.
'Cakra suka gak sama Safa?'
Ingatan Safa kembali, dia mengucapkan kata itu semalam sebelum mereka berciuman.
"Malu banget mau ditaroh mana muka gue depan om Cakra! Mama mau pulanggggg!!!"
***
Cakra memasukki villa sambil membawa iPad, ketika membuka pintu bertepatan Safa baru keluar dari dapur. Gadis itu membeku ditempat menatap kedatangan Cakra, sementara Cakra tersenyum. "Sudah sarapan?" Ucapnya berlalu menuju kamar seperti tidak terjadi apa-apa."Uhuk!" Safa terbatuk melihat Cakra yang biasa-biasa saja, Safamembawa mangkuk berisi strawberry ikut memasukki kamar.
"Om dari mana?"
"Dari luar ketemu Papa dan Zafran. Papa mengajak bikin proyek di sini," jawab Cakra..
Safa memakan buah strawberry memilih duduk ditepi ranjang memperhatikan Cakra sedang mencharger iPadnya.
"Aku mau tanya sesuatu, semalam kita..."
"Ngapain?!" Ucapnya dengan penekanan.
Tidak langsung menjawab pertanyaan itu, Cakra terdiam memiringkan sedikit kepalanya. Sementara Safa menunggu jawaban dengan wajah sangat penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safaluna Cakrawala (END)
Teen FictionSafaluna Anum Kaityln gadis berparas cantik ini dijodohkan dengan pria 10 tahun lebih tua darinya, lelaki itu bernama Cakrawala Atharrayhan seorang pengusaha yang sama sekali tidak percaya dengan cinta. Safa yang lelah terus menghadapi tugas akhir k...