21. BEKAL MAKAN

52.8K 2.5K 107
                                    

___ *** ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___ *** ___

Aditya berdiri dari duduknya menyapa kedatangannya Cakra, Cakra berhenti di depan pintu menatap sekretarisnya.

"Beri saya waktu 20 menit, jangan ada yang mengganggu," ucap Cakra masuk ke dalam ruangan.

Cakra meletakkan tas kerja mencari obat penenang di laci meja kerjanya. Obat yang dicari ketemu, kedua tangannya masih gemetar sampai Cakra kesusahan membuka tutup obat, saat berhasil membukanya Cakra langsung menelannya dengan bantuan air mineral.

Cakra duduk di kursi memejamkan mata menunggu obat bereaksi, tidak ada yang berubah rasanya sakit seperti sebelumnya.

***

Kegiatan Safa hari ini adalah memindahkan barang-barang miliknya ke kamar utama yaitu kamar Cakra.

"Coba dari awal sekamar aja sih!" Gerutu Safa, meskipun dibantu beberapa asisten rumah tetap saja sangat ribet dan melelahkan harus mengatur ulang pakaian dan barang lainnya.

Untung saja kamar Cakra sangat luas jadi bisa menampung perlengkapan Safa, sebelumnya juga memang tidak terdapat banyak barang di kamar ini. Hanya ada beberapa lemari berisi buku-buku dan Cakra sudah memindahkan lemari itu ke ruang bekerja agar barang-barang Safa bisa muat dan tidak membuat kamar menjadi sempit.

Beberapa pakaian Safa sudah dipindahkan kemarin tapi karna sangat banyak, dilanjutkan hari ini.

"Bi capek gak? Kalo capek nanti dilanjut lagi. Aku aja yang liatnya capek banget," keluh Safa.

"Enggak Non biar hari ini selesai pindahin barang-barangnya."

"Bibi sama yang lain aneh gak liat aku sama Cakra pisah kamar?" Tanya Safa menyusun heelsnya.

"Awalnya heran, tapi Non Safa sama Tuan baru saja mengenal dan langsung menikah. Wajar jika begitu, Bibi seneng sekarang sudah satu kamar."

Safa tersenyum, "ternyata Cakra itu baik banget Bi, gak sesuai sama ekspetasi aku karna pertama kali mikirnya cowok yang bakal dijodohin ke aku itu cowok arogan, kasar, nyebelin, pokoknya yang jelek-jelek."

"Jodoh Non Safa memang tuan Cakra ketemunya lewat jalur perjodohan, gak semua perjodohan itu buruk Non. Tuan Cakra pasti beruntung punya istri seperti Non Safa," puji asisten rumah.

"Semoga ya Bi, aku harap kedepannya bakalan baik-baik aja."

Kegiatan memindahkan barang berlanjut sampai jam 11 siang, setelah itu dilanjutkan Safa memasak makan siang dan di antar ke tempat kerja Cakra. Safa mencari referensi makan siang diinternet, sebenarnya Safa suka memasak tapi tidak sering, semua tergantung mood hatinya saja.

Pilihan makan siang kali ini Safa membuat telur dadar gulung saus asam manis, ayam teriyaki dan sayurnya Safa merebus wortel, buncis dan brokoli, ia juga menambahkan potongan timun dan yang paling penting nasi.

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang