___ *** ___
"Ergh," ringis Safa terbangun dari tidurnya, ia merasakan perutnya melilit pagi ini. "Sakit banget," sambungnya melepaskan lilitan selimut menggulung tubuhnya.
Safa turun dari ranjang menuju kamar mandi, ketika hendak membuka pintu bertepatan Cakra keluar, Cakra hanya menggunakan handuk menutupi bagian bawahnya.
"Pagi Om Cakra, hehe," ucap Safa memamerkan senyumannya, "aku kebelet!" Safa langsung masuk dan mengunci pintu kamar mandi.
Sementara Cakra melirik pintu kamar mandi yang tertutup lalu menghela nafas, ia mengambil handuk kecil dan mengeringkan rambutnya.
Cakra berada di walk in closet memilih pakaian, hari ini sengaja ia memilih tidak pergi bekerja.
Terdengar suara pintu kamar mandi terbuka, Safa keluar mendekati Cakra sedang mengenakan pakaian. Safa berdiri di depan cermin sambil menguncir rambutnya, ia melirik punggung Cakra melalui cermin.
"Gak kerja?" tanya Safa.
"Uhm."
"Hah? Om libur hari ini? Beneran?!" tanya Safa bersemangat dan hanya dibalas anggukan oleh Cakra.
"Pengen sarapan apa? Nanti aku siapin?" Safa semakin bersemangat, artinya hari ini ia bisa berduaan bersama suaminya.
Cakra melirik Safa sejenak, "saya akan berolahraga," ucap Cakra meninggalkan Safa begitu saja.
Cakra bersikap acuh pada Safa, sudah melampiaskan kekesalannya pada Liam sampai membuat lelaki itu babak belur belum juga meredakan rasa kesalnya. Safa bersikap seolah tidak ada yang terjadi membuat Cakra kecewa pada sikap istrinya. Namun bukannya menyadari perubahan sikap suaminya Safa malah...
"Harusnya olahraga dulu baru mandi gak sih?" gumam Safa, "masak apa ya?" sembari berfikir Safa menuju ranjang merapikan kasur lalu mengambil handphonenya mencari referensi menu sarapan.
"Buset banyak bener!" Safa melihat ada banyak panggilan masuk dari Liam, 5 menit yang lalu Liam masih menghubunginya, Safa menelpone Liam balik.
Telponenya segera diterima.
"Hallo? Lun lo kemana aja, kenapa gak angkat telpone gue?!"
"Gue baru bangun! Iss kok marah-marah sih!"
Terdengar suara Liam menghela nafas, "sorry, gue panik gak ada kabar dari lo. Semalem pulang gimana? Gue ninggalin lo di kamar sendirian, Abian bikin masalah semalem."
"Gak kaget kalo Abian gitu, gue pulang duluan," ucapan Safa terhenti sejenak, "itu, gue di jemput sama Om Cakra, iya bener dijemput suami hehe."
"Dia marah lo pergi tanpa izin semalem?"
"Enggak kok, biasa aja. Udah, gak usah khawatir kali!"
"Terus kenapa lo nelpone gue semalem? Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Safaluna Cakrawala (END)
Teen FictionSafaluna Anum Kaityln gadis berparas cantik ini dijodohkan dengan pria 10 tahun lebih tua darinya, lelaki itu bernama Cakrawala Atharrayhan seorang pengusaha yang sama sekali tidak percaya dengan cinta. Safa yang lelah terus menghadapi tugas akhir k...