44. PAK BOS & BU BOS

48.1K 2.1K 134
                                    

___ *** ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___ *** ___

Safa menekan bel apartement Liam sampai terdengar suara pintu terbuka, Safa tersenyum hendak menyapa temannya ini namun senyuman Safa memudar.

"Muka lo kenapa?! Lo ikut berantem sama Abian kemaren?!" tebak Safa masuk ke dalam apartemen melihat lebam di sudut bibir dan kelopak mata Liam membengkak.

"Begitulah, gue ditonjok sama orang gila," ucap Liam duduk di sofa menatap Safa, "tumben ke sini?"

"Lah emang gue biasanya ke sini, gimana sih lo! Ngusir nih?"

"Yakin? Bukannya semenjak nikah lo gak pernah maen ke apartement gue lagi," sindir Liam.

"Hehe, maklum sibuk ngurus suami. Gue bawain lauk makan, tadi masak banyak. Gue tiba-tiba kefikiran sama lo ternyata firasat gue benerkan?" Safa mengeluarkan kotak bekal makan meletakkan di atas meja.

Liam menatap tempat makan lalu mengalihkan pandangan pada Safa, "soal malam itu beneran Cakra gak marah lo keluar tanpa izin?"

"Sebenernya Om Cakra ngambek sih..."

"Lo diapain sama dia?!!"

"Santai Li! Gak diapa-apain, cuman dinasehatin aja. Tapi gue gak dibolehin lagi nyetir mobil," keluh Safa lalu menghela nafas, "ada baiknya juga sih, buruan dimakan lauknya masih panas."

Liam membuka kotak makan mengambil sendok disiapkan oleh Safa, Liam mencoba masakkan Safa pandangannya tertuju pada totebag di dekat Safa.

"Itu gak lo keluarin?" tanya Liam.

"Ini buat Om Cakra, mau gue anterin bentar lagi."

Liam mengangguk melanjutkan makannya, Safa menatap Liam merasa heran tidak biasanya lelaki ini bersikap acuh padanya.

"Nanti gue mau adain party di rumah," ucap Safa, "kalian bertiga belum pernah ke rumah gue kan? Jadi bantuin gue dekorasi."

"Emang dia kasih izin?"

"Justru Om Cakra ngasih ide bikin party!"

"Kabarin aja," balas Liam menyudahi makan dan mengambil air minum.

Safa memasukkan ponselnya ke dalam tas, "gue cabut sekarang, abisin makanannya kalo sampe gak abis gue ngambek!!"

"Uhm." Liam mengantar Safa sampai di pintu, Safa berpamitan pada Liam dan keluar dari apartement.

***

Suara ketukkan pintu mengalihkan pandangan Cakra, hingga pintu terbuka Adit masuk ke dalam ruangan membawakan secangkir kopi untuknya.

"Liat cctv?" tanya Adit.

"Gak punya waktu," balas Cakra sibuk memeriksa dokumen dan memberikan tanda tangan di sana.

Adit mendekat dan mengambil mouse membuka komputer menampilkan layar cctv di bagian pintu masuk utama perusahaan, "udah 30 menit dia di sana."

Cakra menatap layar komputer melihat istrinya berdiri di dekat pintu masuk, "Safa gak nelpone gue," gumam Cakra memeriksa handphonenya.

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang