___ *** ___
Tujuan Cakra pergi ke rumah sakit, ia baru saja memarkirkan mobilnya bertepatan mobil ditumpangi Mama Lia tiba di lobby rumah sakit.
Cakra segera berlari mendekat, saat pintu mobil terbuka Safa berada dipangkuan Mamanya tidak sadarkan diri. Wajah istrinya pucat dan berkeringat, Cakra mengeluarkan Safa dari dalam mobil dan menggendongnya.
Cakra membawa Safa masuk diikuti Mama Lia, dari kejauhan Liam memperhatikan.
"Safa dibawa ke rumah sakit lagi?" ucap Liam tak menyangka, matanya menangkap Safa terkulai lemas digendongan Cakra artinya...
***
Setelah keadaan Safa diperiksa diketahui bahwa Safa kelelahan, ditambah kurang cairan dan telat makan membuat tubuhnya semakin melemah. Dokter meresepkan obat dan vitamin, Safa bisa beristirahat di rumah sakit sekaligus memantau kondisinya.
"Ini pasti karna gak makan seharian kemarin," ucap Mama Lia menatap anaknya. "Safa capek banget sekarang, Mama harus gimana sayang."
Cakra berdiri di samping mertuanya tak kalah khawatir melihat kondisi Safa sekarang, tak sengaja Cakra melirik Liam berjalan ke arahnya.
"Ma, saya pergi sebentar," ucap Cakra menghela nafas dan menghampiri Liam.
Tepat di hadapan Liam Cakra berhenti, "dokter gak ada disini sebaiknya lo obatin luka di sebelah sana."
"Gue mau liat keadaan Safa, minggir lo!" usir Liam menggeser tubuh Cakra namun Cakra menahan tangan Liam.
"Jangan berani-beraninya lo deketin istri gue," ucap Cakra penuh penekanan.
Sayangnya Liam malah tertawa mendengar ucapan Cakra, "gue gak salah denger? Istri? Masih punya nyali lo ngomong gitu setelah nyakitin Safa?" Liam menepis tangan Cakra.
"Jangan memancing keributan disini Liam."
"Siapa yang mau ribut, gue mau liat Safa, lo gak usah ngatur mending cari perempuan di luar sana buat dijadiin pelacur lo."
"Liam!"
"Apa anjing?!"
Kedua lelaki ini menatap sengit sampai-sampai menarik perhatian orang disekitar. Cakra mengepalkan tangannya menahan supaya tidak menonjok lelaki ini di sini, di saat seperti ini Cakra tidak bisa bersabar menghadapi tingkah Liam.
"Safa?" Suara Mama Lia menyadarkan mereka berdua, Cakra dan Liam bergegas mendekati Safa.
"Sayang, ini Mama," ucap Lia memegang tangan anaknya.
Mata Safa perlahan terbuka, tiba-tiba kepalanya pening membuatnya meringis kesakitan. Safa memegang kepalanya saking sakitnya ia sampai meneteskan air mata.
"Safa?" panggil Cakra.
Safa menggerakkan tangan satunya hendak menggapai Cakra, Cakra langsung meraih tangan Safa menggegam erat kedua tangan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safaluna Cakrawala (END)
Teen FictionSafaluna Anum Kaityln gadis berparas cantik ini dijodohkan dengan pria 10 tahun lebih tua darinya, lelaki itu bernama Cakrawala Atharrayhan seorang pengusaha yang sama sekali tidak percaya dengan cinta. Safa yang lelah terus menghadapi tugas akhir k...