___ *** ___
Di pagi minggu Safa masih terbaring di tempat tidurnya, hanya Safa seorang diri. "Pengen pipisss," ucap Safa mengubah posisi tidur menjadi tengkurap.
Jiwa mager Safa sangat besar pagi ini, bukannya beranjak dari tempat tidur Safa malah memainkan handphone dan banyak notifikasi masuk di sosial medianya lantas Safa membalas komentar di instagram yang ia upload semalam.
"Hahhh," helaan nafas keluar dari mulutnya, tubunya terasa lemas pagi ini.
Mengubah posisi menjadi duduk, Safa mencharger handphone dan menuju kamar mandi menandaskan rasa buang air kecil setelah itu mencuci muka.
Safa mendapati dirinya datang bulan pagi ini, ia keluar dari kamar mandi menatap kasur melihat apakah ada yang tercecer. "Untung gak ada," gumam Safa kemudian merapikan tempat tidur.
Setelah itu Safa membuka lemari mencari apalah ada pembalut tersimpan, Safa juga membuka laci meja rias dan menggeledah lemari di walk in closet tapi ia tidak menemukan pembalut.
"Argh! Males banget keluar," rutuk Safa keluar dari kamar. Keadaan rumah sangat sepi Safa turun ke bawah menuju ruang makan sekalian mencari keberadaan Cakra.
Langkah Safa berjalan menuju teras rumah sembari meregangkan tubuhnya, tenggorokannya masih terasa sakit akibat terlalu banyak berteriak semalam ditambah kakinya mulai pegal-pegal.
"Safa?" Ia berbalik mendengar Cakra memanggilnya, lelaki itu memakai celana pendek dan t-shirt sepertinya selesai berolahraga.
"Om dari mana?"
"Ruang gym," jawab Cakra mendekat.
"Di sini ada ruang gym?!" Ternyata Safa belum sepenuhnya menjelajah rumah ini.
"Ada, di dekat kolam renang. Mau sarapan?" Tawar Cakra mengelap keringatnya dengan handuk kecil.
"Nanti, Om disini ada mini market terdekat atau warung gak?" Kedua mata Safa langsung segar melihat tubuh Cakra pemandangan yang indah.
"Sepertinya ada, kenapa?"
"Aku datang bulan, tapi gak ada pembalut. Mau beli itu dulu."
Cakra terdiam sejenak, "mau saya temani?"
"I-iya, aku siap-siap dulu," jawab Safa gugup seketika l berlari memasukki rumah menuju lantai atas.
Cakra terkekeh, Safa dengan segala tingkah lucunya. Cakra menuju dapur mengambil air mineral kemudian ke kamar untuk berganti pakaian.
***
Cakra bersama Safa menaiki motor matic menuju minimarket di kompleks perumahan mereka.
"Panas bangettt!" Ucap Safa menutupi wajahnya, Safa lupa memakai sunscreen padahal masih pagi tapi matahari sudah bersinar terik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safaluna Cakrawala (END)
Teen FictionSafaluna Anum Kaityln gadis berparas cantik ini dijodohkan dengan pria 10 tahun lebih tua darinya, lelaki itu bernama Cakrawala Atharrayhan seorang pengusaha yang sama sekali tidak percaya dengan cinta. Safa yang lelah terus menghadapi tugas akhir k...