38. SAFA DAN TINGKAHNYA

52.7K 2.7K 399
                                    

Jangan lupa diingetin kalo ada typo yak! Maaf baru update sekarang dan juga beri tanggapan part ini!

Sisa hari penelitian dijalankan oleh Safa, setelah mendapatkan data dan dokumentasi kini Safa harus memasukkan pada bab hasil penelitian untuk dihitung agar mendapatkan hasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sisa hari penelitian dijalankan oleh Safa, setelah mendapatkan data dan dokumentasi kini Safa harus memasukkan pada bab hasil penelitian untuk dihitung agar mendapatkan hasil.

Hari ini Safa ke universitas berniat ke perpustakaan mencari skripsi yang mirip dengan skripsinya baik itu dari variable, metodologi penelitan dan pembimbing yang sama. Safa menggunakannya sebagai referensi penulisan karna otaknya tidak bisa berfikir sendiri tanpa ada referensi.

Sendirian di perpustakaan malah membuatnya bosan, Safa beberapa kali menguap karna suasana perpustakaan sunyi ditambah suhu diruangan ini sejuk.

"Cabut aja deh, pusing lama-lama disini," gumam Safa.

Keluar dari perpustakaan Safa memutuskan untuk makan di kantin sebelum itu ia mengambil uang dulu di ATM.

Tempat menarik uang tunai bersebelahan tempat parkir, saat Safa sedang mengantri ia tidak sadar jika ada seseorang sedang memperhatikannya dari kejauhan.

Supaya tidak bosan menunggu Safa memainkan handphone sekaligus memberikan PAP pada Cakra apa yang sedang ia lakukan sekarang.

Cakra membalas pesan mengirimkan selfinya berada di perusahaannya.

"Emang boleh seganteng ini?" gumam Safa sampai menzoom foto Cakra.

Akhirnya giliran Safa, ia mengambil uang tunai sekitar satu juta supaya tidak memenuhi dompetnya.

"Salun?

"Eh?" Safa melirik ke suara memanggilnya.

"Loh, Gio? Lo disini?"

"Iya gue diajak temen nongkrong di sini, kebetulan lagi kita ketemu."

"Oh gitu, jadi lo baru dateng?"

"Iya, btw mau kemana?"

"Mau makan di kantin sih."

"Makan bareng mau gak? Lo sendirian aja?" tanya Gio.

"Sama gue," jawab Liam, entah muncul dari mana laki-laki ini langsung merangkul leher Safa.

"Boleh kalo mau makan bareng, ikut gak?" tawar Safa menatap Liam.

"Jelas lah, ayo."

"Gak usah gini juga tangan lo berat jir!" protes Safa menyingkirkan tangan Liam.

Safa dan Liam duduk bersebelahan dan Gio duduk di hadapan Safa dalam satu meja ini. Ibu kantin meletakkan pesanan mereka, Safa membeli ayam geprek sedangkan Gio dan Liam memesan ayam bakar.

Gio beranjak dari duduknya mengambil susu kotak di lemari dingin meletakkannya di dekat piring Safa, "biar gak sakit perut."

"Kan udah ada es jeruk," ucap Safa.

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang