66. ORANG TUA BARU

37.5K 1.6K 83
                                    

___ *** ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___ *** ___


Aroma lembut menenangkan hati membuat Safa tak henti menciumi tubuh anaknya.

Saat ini Safa baru saja selesai memandikan Cila. Bayi mungil ini tidak rewel saat dipasangkan bedong bayi, kedua matanya mengerjap menatap sekitar.

"Selesai," gumam Safa, ia mendekatkan wajahnya pada Cila dengan kedua siku bertumpu disisi kiri dan kanan anaknya.

"Cantiknya anak Mama, wangi lagi. Cantik cantik gini cocoknya diajak jalan ya? Mau jalan sama Mama? Kita ke mall ya, uhm?" Safa mencium kedua pipi anaknya, ia sudah menahan diri agar tidak mengigit tubuh Cila karna kelewat gemas.

"Ututu anaknya mama Safa paling cantik, paling gemes, ihh Cila ya! Emang boleh secantik ini huh?!" pekik Safa tertahan.

Meski Cila belum bisa merespone apapun selain mengerjapkan mata atau menggerakkan mulutnya Safa tetap sangat bahagia bisa berinteraksi dengan anaknya langsung.

Safa menjatuhkan tubuhnya di samping Cila seraya mengusap tubuh anaknya, "Mama sayang banget sama kamu."

"Kita nunggu Papa pulang yuk," ajak Safa.

Ia turun dari ranjang membenarkan kunciran rambut dan meletakkan kembali perlengkapan Cila ke tempat semula.

Safa menggendong anaknya, "ugh baby mochi wangi banget!" puji Safa tak hentinya.

Hari masih menunjukkan pukul 4 sore, Safa mengajak anaknya ke halaman rumah berjalan-jalan ringan sembari menikmati suasana sore.

Mata Cila menatap sekitar sepertinya bayi ini belum terbiasa dengan dunia barunya, wajah Cila terlihat lucu meski bayi ini tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Padahal Mama mau ngajak Cila jalan keluar, sore gini enaknya jajan seblak. Tapi Cila masih kecil belum boleh makan itu, nanti kalo udah gede beli jajan sama Mama ya?"

"Tapi, Cila jangan cepet gedenya pelan-pelan aja. Mama masih mau gendong Cila kayak gini." Percakapan Safa terdengar di sekitar halaman rumah.

Suara air mancur dan kicauan burung-burung menemani ibu dan anak ini.

Safa bersenandung menyanyikan lagu untuk anaknya, ia begitu menikmati menjadi ibu dalam satu minggu ini.

Sampai suara mobil terdengar, mata Safa melebar bersama senyuman di wajahnya terbit menatap Cila.

"Papa udah pulang!"

Dari kejauhan Cakra tersenyum menghampiri istri dan anaknya.

"Papa pulang sayang," ucap Safa menghadapkan Cila pada Cakra.

"Hai my little one, wangi sekali sudah mandi ya?" sapa Cakra, ia mencium dahi istrinya beralih menatap Cila digendongan.

"Kok bayi kecil ini gak dicium?" protes Safa.

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang