56. AKU SEDANG MENCINTAIMU

37.3K 1.5K 67
                                    

___ *** ___

Suara ketukkan pintu mengalihkan perhatian Cakra, Adit masuk ke dalam ruangan lalu membuka pintu menampilkan Safa melambaikan tangan sambil membawa bekal makan siang.

Cakra meletakkan pulpen lantas berdiri menghampiri istrinya, Adit keluar dari ruangan dan menutup pintu.

"Kamu datang lebih cepat," ucap Cakra memeluk istrinya lalu mengajak Safa duduk di sofa.

"Sengaja, soalnya aku bosen di rumah. Kamu lagi sibuk?"

"Lumayan, ada kerjaan harus diperiksa aku kerja sebentar ya sayang."

"Oke! Aku bakal duduk diem disini!"

Cakra tersenyum sembari mengusap pipi istrinya ia kembali ke kursi kerjanya, Safa meletakkan kotak makan diatas meja lalu mengeluarkan ponselnya.

Sembari menyelesaikan pekerjaanya Cakra sesekali melirik Safa sibuk bermain ponsel, handphone Cakra berbunyi ada pesan masuk. Ia segera membalik layar handphonenya agar bisa kembali fokus bekerja.

Bosan memainkan handphone Safa melirik ke arah suaminya, Safa beranjak dari duduk mendekati Cakra. Ia memeluk leher suaminya dari belakang dan meletakkan dagu di bahu lelaki ini, "kerjaan kamu banyak banget," komentar Safa.

"Ini tidak sebanyak dari biasanya," balas Cakra, kepalanya melirik ke samping mengecup pipi Safa. "Bosan ya?"

"Enggak cuman gabut, abaikan aja aku janji peluk doang gak bakalan ganggu."

"Oke," jawab Cakra padahal sejak kedatangannya Cakra sudah tidak fokus, ditambah aroma parfume dan sentuhan Safa sangat menyenangkan.

Lelah terus berdiri, Safa beralih mengangkat satu tangan Cakra agar ia bisa masuk dan duduk dipangkuan suaminya. Safa duduk dalam posisi menyamping lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Cakra.

"Coba aja kamu terima aku kerja disini, aku bisa bantuin kerjaan kamu," ucap Safa.

"Bantuan seperti apa lebih tepatnya?" Cakra menatap Safa.

"Aku bisa coret-coret kertas terus kasih tanda tangan doang," ucap Safa.

"Tidak perlu, kasian nanti tangan kamu sakit pegang pulpen terus lebih enak tangannya buat meluk aku."

"Gombalan orang tua bikin merinding," balas Safa terkekeh.

Jika Safa berbicara lagi yang ada ia akan terus menganggu pekerjaan Cakra. Safa menyandarkan kepalanya di tubuh Cakra mendengarkan degup jantung lelaki ini serta hangatnya aroma tubuh Cakra membuat Safa merasa nyaman. Jika sudah seperti ini Safa pasti akan mengantuk.

Sembari menyingkirkan dokumen selesai diperiksa, satu tangan Cakra menahan tubuh Safa agar tetap dipelukannya. Safa sedang tertidur dipelukannya mudah sekali bagi istrinya tidur dimana pun.

Saat pekerjaan selesai bertepatan jam makan siang, Cakra semakin mengeratkan pelukan pada istrinya. "Sayang?" panggil Cakra mengusap punggung sempit ini.

"Safa?" Cakra menyentuh hidung istrinya mengusal-usal pipi Safa menggunakan jemarinya.

Tidur Safa terganggu karna sentuhan Cakra, wanita ini membuka matanya. "Aku ketiduran ya?" gumam Safa.

"uhm, Sleeping beauty," ucap Cakra mencium dahi istrinya, "kita makan siang dulu ya?"

"Oke!" Safa turun dari pangkuan Safa, ia meregangkan tubuhnya seraya menampakkan senyuman. "Yey! Waktunya makan siang!" ucap Safa bersemangat menuju sofa.

"Wanginya enak sekali," puji Cakra duduk di samping Safa, "dan makanannya banyak."

"Iya porsi makan kamu banyak kayak dinosaurus." Safa memberikan botol minum pada Cakra, "makan buah dulu?"

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang