57. SAFA NGIDAM

38.5K 1.6K 82
                                    

___***___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___***___

"Pulpen tadi mana ya..." Safa meraba sekitar kasurnya mencari keberadaan pulpen ia sampai menjatuhkan selimut dan melempar bantal sembarangan, "nah ketemu!"

Baby mochi (6 bulan)

Safa menuliskan usia kandangannya saat ini, lalu menempelkan foto USG di sebuah album. Kemarin Safa baru saja memeriksakan kehamilan ditemani Mama dan Nenek Ana.

"Selesai!" ucap Safa meletakkan album dan pulpen di atas meja nakas, ia bersandar di headboard ranjang lalu mengusap perutnya.

"Eh?" Safa terkejut merasakan pergerakkan di perutnya, "Baby lagi apa disana? Gerak mulu dari tadi. Ajak Mama donggg! Mama kesepian disini," ucapnya.

Usia kandung Safa sudah menginjak enam bulan, perutnya semakin membesar dan berbagai keluhan pun semakin ia rasakan. Meski begitu Safa tetap bahagia dan bersemangat tidak sabar ingin bertemu dengan anaknya.

Helaan nafas terdengar dari mulut Safa, ia mengatur nafasnya sembari mengusap perutnya. "Mama pengen nangis, tapi males," keluh Safa.

"Kalo Papamu pulang kita ambekin ya? Papa udah ingkar sama janji-janjinya, ternyata semua cowok sama aja termasuk Papa. Gak ada yang bisa dipercaya," ucap Safa.

"Enaknya sekarang kita ngapain? Kita nonton aja yuk? Cuci mata liat cogan di drama, Mama mau cari selingkuhan biar Papa nyesel udah ninggalin Mama yang cantik ini!" Safa mengambil remote menghidupkan televisi dan menonton salah satu serial drama korea.

Suara ketukkan pintu kamar, "permisi Non Safa," ucap Bi Ayu membuka pintu membawakan cemilan dibantu asisten rumah lainnya.

"Bi Ayu bawain apa?" tanya Safa.

"Snack gandum, kacang-kacangan sama cookies. Bibi juga bawain yoghurt mungkin Non Safa mau," jawab Bi Ayu mengambil selimut dan bantal berserakkan di lantai.

"Mau! Makasih ya Bi Ayu, Mbak!" Safa mengambil nampan dan meletakkan di kasur dekat ia duduk. "Oh iya Bi, kalo suami aku nanya tentang aku bilang aja belum makan terus aku ngambek seharian," ucap Safa langsung memakan snack.

"Kenapa begitu? Non Safa bikin Tuan khawatir." Bi Ayu duduk di dekat Safa memastikan Safa memakan cemilannya dan asisten rumah yang lain keluar dari kamar.

"Biarin, soalnya dia bohongin aku katanya mau pulang semalem tapi sampe sekarang belum dateng."

"Perasaan Non Safa gimana sekarang? Kesal ya?"

"Enggak, biasa aja. Tapi gatau kalo udah liat muka Om Cakra, hehe. Bi Ayu mau cemilan gak? Temenin Safa ya gak enak nonton sendirian."

"Bibi temani, Non Safa dilanjut saja makannya Bibi sudah kenyang. Lagi nonton apa ini? Bukan film indonesia ya Non?"

"Bukan, ini drama korea. Ganteng-ganteng ya Bi? Kalo aku gak nikah sama Om Cakra pasti aku bakal nikah sama salah satu artis korea sih."

"Oh ya? Wah pasti nanti Non Safa tinggal di korea ikut suami."

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang