60. SAY SOMETHING

26.8K 1.5K 158
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___ *** ___



Bayi mungil ini bergerak risih lalu membuka matanya perlahan, mulutnya terbuka mengeluarkan suara rengekkan. Safa yang terus berjaga segera mengangkat bayi ini ke dekapannya.

Hampir jam 6 pagi sepertinya sudah waktunya untuk bangun, Safa turun dari ranjang membawa bayi ini keluar dari kamar.

Safa yang belum terbiasa menggendong bayi merasa panik membawanya menuruni tangga, ditambah perut besarnya menghambat pergerakkan, Safa berdoa agar tubuhnya tidak terjatuh.

"Bi? Bi Ayu?" panggil Safa.

"Iya Non? Non Safa jangan turun sendirian!" Bi Ayu panik segera menghampiri Safa hampir menyentuh anak tangga terakhir, "bahaya Non, nanti kenapa-napa gimana." Bi Ayu mengambil bayi dari gendongan Safa.

"Huh! Enggap rasanya, aku takut nangis lagi. Suamiku lagi tidur di kamar, bayinya udah boleh mandi atau minum susu Bi? Inikan udah jam 6."

"Boleh Non, biar Bibi yang mandiin."

"Aku mau liat!" ucap Safa bersemangat.

Safa mengikuti Bi Ayu menuju kamar di lantai bawah, sebelumnya Bayi ini selalu berada di dalam kamar.

Meski cukup lama tinggal di rumah ini, pertama kali bagi Safa memasukki kamar tamu dibagian bawah, Bi Ayu meletakkan bayi di atas ranjang.

"Non Safa boleh jagain sebentar? Bibi mau siapin air hangat."

"Iya boleh." Safa menaiki ranjang menatap bayi dari dekat.

"Kamu kecil banget," ucap Safa meraih jemari bayi ini yang terus bergerak hendak menyentuh wajahnya sendiri.

Bi Ayu mendekat melepaskan pakaian bayi ini. Safa bisa melihat pada leher dan lipatan tubuh lainnya memerah. Bi Ayu membawa bayi ini ke dalam kamar mandi.

Safa mengikuti dari belakang dan melihat Bi Ayu menyiapkan air hangat di dalam baskom lalu mengambil sedikit air dan mengusapkan ke tubuh bayi secara perlahan.

Saat terkena air bayi itu tiba-tiba menangis, Bi Ayu tetap memandikan bayi secara perlahan disertai tangisan tak kunjung berhenti.

"Bi? Bayinya kenapa?" tanya Safa.

"kayaknya kulitnya sensitif Non, di lipetan kulitnya kemerahan mungkin sakit kalo kena air."

"Emang kalo bayi mandi gak pake sabun?"

"Bibi rasa cukup pake air hangat aja kalo pake sabun nanti tambah sakit," ucap Bi Ayu memeluk bayi ini ke dekapannya dan kembali membawanya ke ranjang.

Bi Ayu mengambil handuk ukuran orang dewasa mengeringkan tubuh bayi ini, setelah itu mengoleskan minyak telon ke bagian perut, punggung dan telapak kaki setelah itu mengenakan baju dan Bi Ayu membungkus tubuh bayi ke dalam kain agar tubuhnya tetap hangat.

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang