___ *** ___
Pada pagi hari Safa selesai menyiapkan pakaian kerja suaminya lalu duduk di tepi ranjang sambil memegang ponsel di tangannya.
Semalam di grup chat Naila mengajaknya ke mall membeli perlengkapan untuk wisuda nanti, Abian dan Liam juga ikut sekaligus mereka menghabiskan waktu bersama. Safa ingin sekali pergi, ia juga akan memberitahu kehamilannya pada teman-temannya, tapi yang menjadi masalah adalah..
Cakra keluar dari kamar mandi menatap istrinya sedang melamun, Safa baru tersadar saat Cakra tepat di hadapannya.
"Kenapa melamun? Masih ngantuk ya," ucap Cakra menangkup kedua pipi istrinya, Safa memejamkan mata sejenak merasakam tangan Cakra terasa dingin.
"Jadwal wisuda aku udah keluar," ucap Safa.
"Oh ya? Kapan sayang?"
"2 minggu lagi, aku dapet kabar dari kak Isya kalo baju aku udah selesai."
Cakra mengangguk mendengarkan ucapan Safa, lelaki ini tidak langsung mengenakan pakaian melainkan duduk di dekat Safa.
"Semalem Naila ngajak aku belanja buat wisuda mau liat-liat heels, tas, dan lainnya. Aku bolehkan pergi sama Naila?"
"Hanya ke mall?" tanya Cakra.
Safa mengangguk, "Abian sama Liam ikut nemenin belanja," ucap Safa.
"Kamu udah pastiin cuman ke mall? Setelah itu langsung pulang?"
"Aku gatau soalnya Liam sama Abian biasanya ngajak main dulu." Safa mengeggam tangan Cakra, "boleh ya Om? Aku janji bisa jaga diri. Sebelum malem aku pasti pulang, udah lama aku gak main sama temen-temen," pinta Safa seraya memelas.
Sejujurnya Cakra meragukan ucapan Safa mengingat betapa tidak konsisten dan ceroboh istrinya ini. Tapi Cakra tidak tega membatasi pergerakkan Safa pasti akan membuatnya stres terus menerus di dalam rumah.
"Begini saja, kita bikin perjanjian. Aku bolehin kamu pergi asal kamu selalu aktifin handphone. Pulang sebelum jam 3 sore, aku bakal jemput kamu."
Safa mengangguk setuju, "iya! Aku bakal cepet bales chat Om Cakra! Makasih suamiku!" Safa memeluk Cakra.
"As you wish, karna kamu sudah siapin pakaian aku. Sekarang gantian, aku pilihin pakaian kamu hari ini," ucap Cakra.
Safa mendengus kemudian tersenyum, "suami aku protective banget," ucap Safa berkacak pinggang.
"Protective gini demi kebaikkan kamu," balas Cakra beranjak dari duduknya menuju walk in closet.
***
Mobil yang ditunggu tiba, Safa berpamitan pada Bi Ayu dan bergegas keluar rumah. Teman-temannya melambaikan tangan pada Safa saat kaca mobil terbuka.
"Hai!" sapa Safa saat memasukki mobil, ia duduk di samping kemudi menyapa Liam yang menyetir mobil lalu Naila dan Abian duduk di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Safaluna Cakrawala (END)
Teen FictionSafaluna Anum Kaityln gadis berparas cantik ini dijodohkan dengan pria 10 tahun lebih tua darinya, lelaki itu bernama Cakrawala Atharrayhan seorang pengusaha yang sama sekali tidak percaya dengan cinta. Safa yang lelah terus menghadapi tugas akhir k...