26. ULANG TAHUN CAKRA

48.6K 2.6K 257
                                    

___ *** ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


___ *** ___

Di kediaman keluarga Saveri, Zafran menuruni tangga sembari memainkan handphonenya dan satu tangan lainnya membawa helm, aroma perfume bujang ini menguar ke segala sisi.

"Abang mau kemana?" Tanya Mama Lia mendekat anaknya.

"Keluar sebentar Ma, ketemu temen."

"Temen apa temen? Coba Abang berenti dulu mainin cewek, diseriusin kek terus bawa ke Mama biar dinikahin."

"Abang pergi dulu Ma," ucap Zafran mencium kedua pipi Mamanya.

Mama Lia hanya bisa menghela nafas, muak rasanya terus menasehati Zafran agar menikah. "Kayaknya emang mau jadi bujang tua," gumam Mama Lia menggelengkan kepala.

Motor Zafran melaju di jalan raya, langit mulai berubah menguning serta kendaraan padat di jalanan karna saat ini adalah jam pulang kerja, tujuan Zafran menuju cafe dekat perusahaan Cakra.

Zafran melihat Adit duduk di salah satu kursi, "anak bini sehat?" Ucap Zafran menyalami sahabatnya ini.

"Sehat, kenapa? Mau lo kasih nafkah?"

"Ya kalau butuh suami lagi gue siap jadi calon."

"Sialan lo!"

Keduanya mengangkat minuman kopi lalu menyesapnya, Zafran memperhatikan sekitar tidak banyak orang di sini.

"Gue fikir lo bakal balik lusa, kenapa cepet banget?" Tanya Zafran.

"Cakra mau pulang hari ini, katanya ada janji sama istrinya, Safa," ucap Adit membuat Zafran mengangguk.

"Kayaknya Cakra bucin sama adek lo, kerjaannya mantengin hp mulu. Gue liat banyak dikirim Safa pap, haha."

"Syukur, gue seneng liat Cakra sekarang. Hidupnya udah berat, saatnya dia bahagia, dan gue rasa Safa beruntung bisa punya suami kayak Cakra," tutur Zafran.

"Btw, anaknya sekarang dimana?" Tanya Zafran.

"Tadi sampe di kantor dia bilang mau langsung pulang, tapi mampir ke apartement sebentar."

"Mungkin gak tahan mau ketemu Safa, kemarin Safa sempet nanya password apartement Cakra tapi gak gue kasih tau karna bukan hak gue," ucap Zafran.

Adit mengangguk mendengar ucapan Zafran, keduanya mencerna kalimat masing-masing hingga mereka saling bertatapan menyadari sesuatu..

"SHIT!!!"

Adit dan Zafran berlari keluar dari cafe menuju parkiran. Adit memasukki mobilnya sementara Zafran memasang helm bergegas melajukan motor.

***

Pintu lift terbuka Cakra keluar berjalan menuju pintu apartement, Safa mengatakan jika mesin print di ruang kerjanya rusak jadi Cakra akan membawa print yang ada di apartement.

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang