67. TEMPAT TERNYAMAN

32.8K 1.5K 43
                                    

___ *** ___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___ *** ___

Satu minggu sebelumnya...

Cakra menyebrang jalan baru saja dari minimarket yang berada depan rumah sakit, ia berjalan terburu-buru membawa kantong plastik berisi air mineral dan roti. Cakra takut Safa kembali mengalami kontraksi saat dirinya tidak ada.

"Pak Cakra?"

Langkah Cakra terhenti mendengar ada yang memanggilnya, ia menatap wanita berdiri di belakangnya.

"Ibu Serina?" panggil Cakra mengenali wanita ini.

"Saya berniat menghubungi anda tapi ternyata saya bertemu Pak Cakra disini, ada yang ingin saya bicarakan mengenai-"

"Maaf, saya sedang buru-buru sekarang," potong Cakra, "istri saya akan melahirkan, saya akan menghubungi anda nanti, permisi," pamit Cakra berlari meninggalkan wanita ini.

Wanita ini mengikuti Cakra sampai Cakra masuk ke dalam ruangan, ia mengetahui Cakra bersama istrinya berada disini. Setelah itu ia memilih pergi dan akan menemui Cakra nanti.

Beberapa jam berlalu, wanita ini merasa jika istri Cakra sudah melahirkan. Ia tidak bisa menunda lagi selagi bisa dibicarakan secara langsung lebih baik menemui Cakra segera.

Wanita bernama Serina ini menuju ruangan yang sebelumnya dimasukki Cakra, ia tidak melihat siapapun. Serina berfikir apa istrinya masih berada di ruang persalinan, ia mengurungkan niatnya dan kembali pergi.

Keesokkan harinya, Serina kembali datang ke ruangan itu Serina tidak bermaksud ingin bertamu tapi setidaknya Serina berharap bisa berpapasan dengan Cakra secara tak langsung namun lagi-lagi tidak ada siapapun ruangan itu.

Serina kembali pergi, ia menyusuri lorong tak sengaja Serina melihat Cakra sedang duduk di taman rumah sakit sendirian, Serina ingin mendekat namun tertahan melihat raut wajah Cakra begitu lesu.

Ia berfikir apa mungkin terjadi sesuatu, Serina berdiri tak jauh dari Cakra sampai handphone milik Cakra berdering. Serina mendengar percakapan Cakra yang intinya kondisi istrinya sedang kritis.

Serina menutup mulutnya, langkahnya mundur ke belakang. Sebaiknya ia tidak menganggu Cakra sementara waktu, ia bisa menemui Cakra dilain hari.

3 hari kemudian, Serina mendapatkan pesan dari Cakra. Lelaki itu memintanya bertemu di salah satu cafe rumah sakit.

Serina masuk ke dalam cafe melihat Cakra sudah menunggunya.

"Selamat siang," sapa Serina.

"Silahkan," balas Cakra mempersilahkan duduk.

Serina menatap wajah lelaki ini lebih baik dari sebelumnya meski terlihat lesu tapi sepertinya keadaan sudah membaik.

"Maaf saya bisa menemui anda sekarang, sepertinya ada hal yang ingin anda sampaikan?" tanya Cakra to the point.

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang