07. LIBURAN

71.9K 3K 14
                                    

Klek! Safa membuka pintu kamar dan mendorong kopernya keluar bersamaan Cakra juga keluar dari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Klek! Safa membuka pintu kamar dan mendorong kopernya keluar bersamaan Cakra juga keluar dari kamarnya.

"Om cuman bawa satu koper?"

"Iya, tidak perlu bawa pakaian yang banyak kita bisa beli di sana. Sudah siap?"

"Udah! Sebentar aku cek dulu tas aku mungkin ada yang lupa," ucap Safa kembali memasukki kamar membiarkan pintu kamarnya terbuka.

"Saya tunggu di bawah," ucap Cakra mengambil koper Safa menurunkan ke lantai bawah.

Jadwal penerbangan di sore hari, Cakra mengajak Safa pergi ke bandara dua jam sebelum keberangkatan karna jarak dari rumah ke bandara lumayan jauh belum lagi jika terjebak macet nantinya.

Pasangan ini membawa masing-masing satu koper ukuran sedang, tidak banyak yang dibawa karna liburan hanya 3 hari di Bali. Ya tujuan liburan mereka adalah Bali, Safa sendiri yang memilih ingin liburan ke sana.

Cakra dan Safa tiba di bandara, masih ada sisa waktu sebelum keberangkatan Safa membeli makan serta minuman untuk mengisi perut sekaligus meredakan rasa gugup.

Setiap akan naik pesawat, Safa selalu merasa tidak enak badan. Apalagi saat pesawat akan take off dan landing, begitu menegangkan kadang Safa merasakan pusing sampai ingin muntah.

"Om?" Safa memberikan ice coffee untuk Cakra dan duduk di sampingnya. "Telpone siapa?" Lanjut Safa.

"Mama mau mastiin kita jadi berangkat atau enggak," balas Cakra meminum coffeenya.

"Padahal dari pagi nanya terus sama aku. Paling minta dibawain oleh-oleh, aku bawain pasir pantai aja kali ya? Haha." Safa tertawa sambil memakan roti.

Tak berselang lama terdengar pengumuman jika pesawat tujuan Bali akan segera berangkat dan penumpang dipersilahkan memasukki pesawat.

Safa dan Cakra duduk di kursi masing-masing, terlihat tingkah gadis ini mulai gelisah. Awak kabin memberikan instruksi sebentar lagi pesawat akan take off. Safa mematikan ponselnya memasukkan ke dalam tas lalu mengambil masker dan memakainya.

Terdengar Safa terbatuk dan berdehem beberapa kali, biasanya jika berpergian seperti ini Safa selalu di samping Mamanya. Mamanya akan mencoba menenangkan agar Safa tidak takut.

Begitu pesawat bergerak Safa sempat terkejut namun ia kembali dikejutkan tiba-tiba Cakra menganggam tangannya sangat erat. Safa mendongak menatap Cakra, lelaki itu membalas tatapannya memperlihatkan senyuman tipis.

Saat pesawat take off sempat terjadi turbulensi beberapa saat, namun setelah itu pesawat terbang dengan lancar dan nyaman. Cakra bisa merasakan ketakutan Safa, meskipun gadis ini tidak mengatakannya secara terang-terangan tapi terlihat dari wajah dan tingkahnya yang gelisah.

Sekarang Safa mulai tenang memejamkan matanya, Cakra tidak tau apakah Safa tertidur atau hanya memejamkan mata saja tapi kepala gadis ini bersandar di lengan Cakra.

Safaluna Cakrawala (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang