Pria Tua Menyebalkan (I)

12K 119 2
                                    

Kahiyang Prasojo.

Di usianya yang menginjak umur 20 tahun, Kahiyang tumbuh menjadi gadis yang pintar, introvert dan angkuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di usianya yang menginjak umur 20 tahun, Kahiyang tumbuh menjadi gadis yang pintar, introvert dan angkuh. Keangkuhannya itu dimulai sejak remaja. Bagi Kahiyang semua temannya bermuka dua. Memanfaatkannya karena tumbuh besar di keluarga kaya pemilik Rumah Sakit ternama di daerah Jakarta Utara.

Ayahnya Rozi Prasojo seorang Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan Perilaku.

Kahiyang terus di bully karena berita yang menyebar tentang siapa jati dirinya. Seorang anak perempuan hasil dari hubungan tidak sah yang dibawa masuk ke kehidupan keluarga Prasojo, Permadi dan Wiryawan.

Sebutan anak haram terus dilontarkan. Awalnya Kahiyang marah dan berkelahi dengan beberapa senior di sekolahnya. Namun, lambat laun Kahiyang tidak menggubris segala cacian dan bully an.

Dibalik sikap angkuhnya, ia sangat menyayangi keluarganya. Sebagai putri pertama di keluarga Prasojo, Kahiyang memiliki saudara sedarah dari pernikahan Ayahnya Rozi dengan Brisia Wiryawan.

Adiknya berjumlah dua orang dan semuanya perempuan. Bitna Prasojo berusia 16 tahun dan Brenda Prasojo berusia 14 tahun. Kahiyang begitu sayang pada adik-adiknya, meski berbeda ibu.

Brisia ibu sambungnya yang merawat, mendampingi dan juga selalu mendukung setiap langkah yang diambil putri tirinya itu. Kahiyang mendapatkan kasih sayang sebuah keluarga yang utuh.

"Bitna ... Brenda ... ayok cepat! Kalian bisa terlambat," Kahiyang berteriak dari teras rumah.

Setiap pagi ia akan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah saat di Indonesia. Tugas yang memang Kahiyang inginkan, walaupun ada supir di rumah. Ia ingin selalu dekat dengan kedua adiknya. Brisia bahagia melihat ketiga putrinya akur dan saling menyayangi.

Bitna dan Brenda lari tergopoh-gopoh keluar dari kamar. Keributan di setiap pagi hari memang seperti itu.

"Pelan-pelan sayang," Brisia mengingatkan Bitna dan Brenda yang buru-buru meminum susu lalu mencomot roti bakar yang sudah di olesi selai strawberry oleh Mamanya.

"Bye Ma," ucap Bitna dan Brenda bersamaan. Mencium pipi kanan dan kiri. Pagi itu Rozi sudah berada dirumah sakit. Mereka tidak bertemu saat sarapan.

Bitna dan Brenda sekolah di tempat yang sama. Sekolah swasta elit kenamaan di daerah Jakarta Utara. Sedangkan Kahiyang sedang libur musim dingin. Ia kuliah di Luxurious College of Art, London, United Kingdom, jurusan Kurator Seni Kontemporer.

Alasan Kahiyang memilih kuliah di Luar Negri, salah satunya karena bully an itu. Kehidupan kuliahnya terbilang mulus dan tanpa kendala.

Kahiyang berteman dengan siapa pun, namun tidak memiliki sahabat. Sahabat baginya tempat berbagi cerita dan menjaga rahasia. Kahiyang tidak percaya itu.

"Ayok cepat masuk! Sudah jam berapa ini?" seru Kahiyang dari kaca jendela mobil yang terbuka, sambil menunjukkan jam di tangan kirinya.

"Iya ... iya, sabar kakak. Masih jam tujuh, ada waktu satu jam lagi," sahut Bitna sembari membuka pintu di sisi kiri Kahiyang.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang