Keteguhan Bumi

2K 68 0
                                    

Gak sabar nunggu update bab baru "Scandal"? Aku up juga di karyakarsa.

CARANYA :
1. Kalian cuma perlu download aplikasi karyakarsa di ponsel.
2. Login dengan email kalian.
3. Cari nama username ku : anggrainigita
4. Pilih bab yg mau kalian baca duluan.

CARA BELI KOIN :
1. Pilih isi Kakoin.
2. Pilih paket mana yang mau kamu beli.
3. Pilih Metode Pembayaran. Banyak pilihan (Bank, indomaret, alfamart, dana, shopeepay, pulsa telkomsel)
4. Selesai pembelian, kalian sudah bisa pilih bab mana yang mau kalian baca.

Mudah kan? 😊

Mudah kan? 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


‐----

"Untuk kedepannya, kakak berhenti antar kalian ke sekolah. Hari ini hari sial untukku!" ujar Kahiyang pada kedua adiknya, Bitna dan Brenda.

"Memangnya ada apa, kak?" tanya Brenda.

"Kalian tidak perlu tahu. Kejadian buruk! sangat buruk dan sangat menyebalkan!" geram Kahiyang jika mengingat hari ini.

Kahiyang baru saja sampai dirumah dan langsung menghampiri kedua adiknya di ruang tengah.

"Ada apa, kak?" tanya Brisia pada putri sulungnya. Brisia baru saja keluar dari dapur, menyiapkan makan malam untuk keluarga.

"Mama ..." Kahiyang mendekat lalu memeluk Brisia. Ia memang sangat kolokan. Tubuh tingginya melebihi Brisia, namun jika sudah bertemu dengan ibunya, Kahiyang akan berubah manja.

"Iya, kenapa kak?" tanya Brisia lagi. Mengusap punggung Kahiyang.

"Hari ini Kahi bertemu dengan dua manusia yang menyebalkan," ujarnya dengan nada sebal.

"Dua manusia? menyebalkan?" tanya Brisia, menjauhkan tubuh Kahiyang agar ia bisa melihat wajah putrinya.

Bitna dan Brenda tak ingin ambil pusing, mereka kembali berkutat dengan ponsel masing-masing.

"Iya, Ma. Kahi seharian ini dibikin pusing sama orang. Dan juga, Papa ngenalin dokter mudanya waktu Kahi ke rumah sakit," Kahiyang mengadu, memeluk Mamanya lagi.

"Terus ... terus ... kamu gimana? suka nggak sama dokter muda itu?" tanya Brisia.

Kahiyang memundurkan wajahnya, "Jangan bilang, Mama sama Papa yang udah rencanain ini semua?" Kahiyang curiga.

Brisia tersenyum kikuk lalu mengangguk. Ia bersama suaminya melakukan itu hanya untuk Kahiyang. Kahiyang putri sulungnya yang sudah dewasa, sampai saat ini belum juga mengenalkan atau pun memiliki seorang kekasih. Brisia dan Rozi khawatir.

"Mama ..." Kahiyang merajuk.

"Maaf sayang ... ini semua demi kamu. Untuk Kahiyangku. Kesayangan Mama Papa," membawa Kahiyang dalam dekapan.

Brisia begitu menyayangi anak tirinya itu. Brisia selalu teringat saat Kahiyang ditinggal oleh Kiran selamanya. Gadis kecil yang sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari seorang ibu.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang