Jatuh Cinta Lagi

1.1K 43 4
                                    

Takdir Tuhan mempertemukan Satria dan Kahiyang di kota Paris. Semesta seakan mendukungnya.

Sesuatu yang tidak direncakan oleh Kahiyang, mengunjungi kota romantis itu. Tiba-tiba saja mimpi itu datang kembali. Anak laki-laki yang dulu pernah menolongnya, muncul dalam mimpinya. Kahiyang rindu dengan kenangan itu. Ia memutuskan untuk terbang ke Paris seorang diri.

Dan saat ini, saat yang tidak ia duga, bertemu dengan Satria. Pria dewasa yang pernah menjadi kekasih singkatnya. Yang selama beberapa bulan tidak bertukar kabar, kini pria itu ada di hadapannya.

Kahiyang pun terkejut saat melihat seorang anak kecil yang masih ia ingat jelas, putri dari kekasihnya dulu sedang kebingungan.

"Hanna ..." seru Kahiyang lalu berlutut mensejajarkan tingginya.

"Kakak Kahiyang ..." Hanna sama terkejutnya dengan Kahiyang. Kakak cantik yang akan ditemuinya esok hari, ada di depan mata, di hadapannya.

"Kenapa sendirian? Mama Papa mana?" tanya Kahiyang, turut mencari keberadaan Satria dan Inggrid. Meskipun di hatinya tidak ingin bertemu, namun hanya dirinya yang mengenal Hanna.

"Hanna nggak tau. Tadi Hanna lihat balon cinta warna pink ini," jawab Hanna jujur, matanya berkaca-kaca ingin menangis sambil menunjukkan balon di genggaman. Entah bagaimana Hanna mendapatkan balon itu.

"Oke, jangan sedih. Kita cari sama-sama, ya?" bujuk Kahiyang. Hanna mengangguk.

Kahiyang menggandeng Hanna, membantu mencari keberadaan Satria dan juga Inggrid. Seketika Kahiyang teringat masa lalu. Kejadian yang di alami Hanna saat ini, sama persis dengan dirinya dulu.

Kahiyang kecil hilang di keramaian halaman menara Eiffel lalu bertemu dengan anak remaja asal Indonesia. Anak laki-laki itu menolongnya sampai bertemu dengan orangtuanya.

Seperti terulang kembali, dan kini Kahiyang menolong putri mantan kekasihnya, Satria.

Kahiyang terus mencari Satria dan Inggrid, mengedarkan pandangannya ke segala arah. Dan pada satu titik, Kahiyang menghentikkan langkahnya. Satria sedang berdiri tegap menatapnya. Tatapan yang tidak bisa Kahiyang artikan.

Satria dengan langkah panjangnya menghampiri Hanna dan Kahiyang, langsung menubruk, memeluk gadis yang di rindukannya.

"Mas ..." ucap Kahiyang terkejut. Tangannya masih menggandeng Hanna.

Hanna tersenyum melihat ayahnya memeluk kakak cantik yang sama-sama ingin ditemuinya itu.

"Kenapa menghilang? Selama ini aku menunggu kabar darimu," ujar Satria, masih memeluk Kahiyang.

"Aku ... Aku cuma mau sendiri dulu. Aku ingin fokus menyelesaikan kuliah," jawab Kahiyang lirih.

"Aku sampai gila, setiap hari terus memikirkanmu," ucapnya lagi. Kahiyang membisu.

"Papa ..." seru Hanna, menyadarkan Satria dan Kahiyang.

Satria melepaskan pelukan itu. "Maaf. Papa tidak sengaja," ucapnya. Namun tangannya sudah aktif menggenggam tangan Kahiyang.

"Mas ..." ucap Kahiyang lirih, menunjuk ke arah tangan yang sedang digenggam Satria dengan tatapannya. Kahiyang takut jika Inggrid melihatnya.

"Aku nggak akan lepasin kamu lagi," bisik Satria. Kahiyang berusaha melepas genggaman itu, namun Satria terus menahannya.

"Papa ..." -kembali menginterupsi- "karena kakak cantik sudah ada disini, jadi besok kita tidak jadi ke London?" pertanyaan Hanna sontak membuat Kahiyang semakin terkejut.

"Ke London?" tanya Kahiyang. Satria memberi tanda agar Hanna diam. Namun putri kecilnya itu tidak mengindahkan perintah ayahnya.

"Iya, kakak. Aku dan Papa akan ke London, ke rumah kakak. Iya kan, Pa?" ditanya seperti itu oleh Hanna, Satria tidak bisa berkutik selain menganggukan kepala perlahan.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang