Kegelisahan Satria

1K 39 3
                                    

Warning only for 21++
Anak dibawah umur jangan disini!!

Kurang puas baca di Wattpad? Makin penasaran dan pengen baca duluan? Langsung datang ke Karyakarsa.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku bakal update duluan di KaryaKarsa. Join langsung kesana.

Caranya gampang banget :
1. Instal aplikasi Karyakarsa di appstore atau playstore.
2. Login menggunakan email yang kamu punya.
3. Cari namaku anggrainigita.
4. Pilih bab yang pengen kalian baca.
5. Isi koin di aplikasi kalian, ikuti semua petunjuknya. Pembelian bisa melalui bank, indomaret, alfamart dll.

-------

Satria keluar rumah sakit sambil mendorong kursi roda yang diduduki istrinya. Langkah kakinya terasa berat kala wartawan begitu ramai berkerumun di depan lobby. Satria cemas memikirkan bagaimana jika Kahiyang melihatnya di layar televisi. Berita kehamilan istrinya menggemparkan dunia entertainment indonesia.

Sudah sejak lama, para penggemar menunggu kabar sang aktris mengandung untuk kedua kalinya. Dan saat itu akhirnya tiba juga. Kabar kehamilan Inggrid benar-benar menyita atensi khalayak ramai.

"Kamu kenapa? diem aja dari tadi," -memiringkan duduknya- "kamu nggak jawab pertanyaan mereka. Aku yang selalu jawab," sungut Inggrid setelah mereka masuk ke dalam mobil saat perjalanan menuju bandara Ngurah Rai, Bali.

"Aku bukan artis atau selebritis," timpal Satria tanpa menoleh.

Sejak kabar kehamilan Inggrid, Satria banyak berdiam diri. Hanya senyum kecil terpaksa saat diminta istrinya.

Inggrid mencibir. "Selalu jawaban itu. Monoton."

"Seenggaknya sekali aja kasih feedback ke mereka. Kesan selama ini, kamu sosok suami yang cuek, nggak peka sama istri," Inggrid kembali melayangkan protesnya.

"Kalau aku nggak peka, aku nggak akan terbang ke Bali cuma buat liat kondisimu. Aku cuek memang dari dulu. Kamu tau itu. Pernikahan kita awalnya juga karna perjodohan. Justru kamu yang dulu tidak mau aku sentuh!" Satria geram. Rasanya keresahan selama beberapa hari kemarin ingin ia tumpahkan.

"Kenapa meneriakiku? aku sedang hamil. Kayaknya kamu nggak suka aku hamil. Dari kemarin kamu diam. Atau kamu kecewa karna aku hamil?" tanya Inggrid dengan lantang.

Arila yang duduk di bagian belakang sudah terbiasa mendengar perdebatan antara Inggrid dan Satria. Arila memasang earphone, memutar musik keras-keras dari ponselnya.

"Jaga bicaramu, Inggrid! Berhenti berteriak!" Satria mengeraskan rahangnya, menatap tegas istrinya.

Inggrid menunjuk wajah Satria. "Kamu yang berteriak lebih dulu!"

Satria mengepalkan tangannya, menahan amarah.

"Kenapa diam lagi?" tanya Inggrid. Kesal karena tidak ditanggapi.

"Aku nggak mau berdebat." jawab Satria memilih menatap keluar jendela.

Wajah Inggrid berubah muram. Kehamilannya justru tidak membawa angin segar untuk rumah tangganya.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang