Pulang!

1.1K 45 0
                                    

Warning only for 21++
Anak dibawah umur jangan disini!!

Kurang puas baca di Wattpad? Makin penasaran dan pengen baca duluan? Langsung datang ke Karyakarsa.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa. Join langsung kesana.

Caranya gampang banget :
1. Instal aplikasi Karyakarsa di appstore atau playstore.
2. Login menggunakan email yang kamu punya.
3. Cari namaku anggrainigita.
4. Pilih bab yang pengen kalian baca.
5. Isi koin di aplikasi kalian, ikuti semua petunjuknya. Pembelian bisa melalui bank, indomaret, alfamart dll.

-------

Rozi akhirnya menyerah siang itu. Ia terus memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang fatal yang bisa terjadi pada putrinya. Sebelum terlalu terlambat, ia harus menjemput paksa Kahiyang.

"Ma, ganti pakaianmu. Kita jemput Kahiyang sekarang juga!" ujar Rozi, masuk ke dalam kamar.

Brisia yang sedang duduk di sofa memandangi foto Kahiyang, seketika bangkit.

"Kita jemput Kahi?" seakan tak percaya suaminya berubah begitu cepat.

"Iya. Papa nggak mau Kahi kenapa-kenapa. Sebelum terlambat, Ma. Ayok, cepat ganti bajumu!" Rozi mendorong istrinya ke ruang wardrobe.

Rozi turun bersama Brisia, bersamaan dengan keluarnya Airin dari kamarnya.

"Kalian mau kemana?" tanyanya.

"Mau jemput Kahi, bu," jawab Brisia.

"Ibu ikut. Biar ibu yang bujuk Kahi pulang. Ibu takut kamu nggak bisa kendalikan emosimu lagi. Bisa-bisa cucuku kabur lagi," Airin bersikeras ingin ikut.

Brisia dan Rozi saling bertatapan. Dan Airin ikut menjemput Kahiyang.

Selama diperjalanan, Airin tidak hentinya memberikan nasihat pada Rozi. Rozi hanya menjawab singkat 'iya, baik bu'.

"Benar nggak ini? Cucuku pergi sejauh ini?" tanya Airin, memandangi jalan tol yang terasa begitu panjang.

"Bu, sabar. Menurut informasi, Kahi ada di Tangerang. Sebentar lagi sampai," Brisia menenangkan mertuanya.

"Awas kamu Rozi, kalau nanti kamu memarahi cucuku! Ibu nggak mau Kahiyang pergi lagi. Pokoknya sampai sana, minta maaf sama putrimu!" ujar Airin dengan nada ketus sambil menunjuk-nunjuk wajah Rozi dari kursi tengah.

Mobil Lexus LM 350 Hitam itu terus meluncur membelah jalanan Tangerang. Memasuki kawasan perumahan dan hunian paling terencana di Indonesia. Merupakan kota satelit dari Jakarta dimana semua fasilitas tersedia. Mulai dari kawasan industri, perkantoran, perdagangan, pendidikan, wisata, sekaligus perumahan dan apartemen.

"Siang, Pak. Maaf ada keperluan apa?" tanya sekuriti yang menjaga palang masuk perumahan dan apartemen.

"Saya mau menjemput putri saya," ujar Rozi sambil menyelipkan uang kertas berwarna merah sebanyak 10 lembar.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang