Kurang puas baca di Wattpad? Makin penasaran dan pengen baca duluan? Langsung datang ke Karyakarsa.
Aku bakal update duluan di KaryaKarsa. Join langsung kesana.
Caranya gampang banget :
1. Instal aplikasi Karyakarsa di appstore atau playstore.
2. Login menggunakan email yang kamu punya.
3. Cari namaku anggrainigita
4. Pilih bab yang pengen kalian baca.
5. Isi koin di aplikasi kalian, ikuti semua petunjuknya. Pembelian bisa melalui bank, indomaret, alfamart dll.------
Kahiyang mengatur nafasnya, mempersiapkan diri untuk menemui Papanya dan juga Bumi.
"Huh, tenang Kahi. Tenang. Everything is fine," gumamnya sambil terus berjalan masuk ke dalam rumah.
Terdengar suara Brisia yang sedang berbicara dengan asisten rumah tangga di bagian dapur. Kahiyang terus masuk ke dalam dan tidak melihat keberadaan Papanya juga Bumi.
"Huft ... lebih baik langsung masuk kamar, kunci pintu." gumamnya.
Kahiyang melangkah menaiki anak tangga perlahan, seperti pencuri yang sedang mengendap-ngendap.
"Aman ..." Kahiyang mengelus dadanya. Ia sudah ada tepat didepan pintu kamarnya.
"Kahi ... dari mana kamu?" seru Rozi. Kahiyang terlonjak kaget.
"Papa ..." mengelus dada.
"Dari mana kamu? kenapa pergi tidak diantar sopir? Papa kan sudah bilang tadi pagi. Kamu pergi dengan siapa?" rentetan pertanyaan di ajukan Rozi. Kahiyang menekan-nekan ujung kukunya, gugup.
"Dari ... dari kedutaan, Pa. Kahiyang ada janji temu dengan Mr. Aldric juga Ibu Karenina. Kahi mengurus beberapa berkas kerja sama," jawabnya.
"Lalu siapa yang mengantarmu pulang? Papa lihat, itu mobil yang kemarin malam," Rozi mulai curiga.
"E ... e. Itu ... itu ..." Kahiyang bingung harus menjawab apa.
"Kahi ..." seru Bumi. Calon suaminya itu muncul dari ruang kerja Rozi.
"Bumi ..." ucap Kahiyang.
"Kamu belum jawab pertanyaan Papa. Papa minta penjelasan kamu nanti malam!" bisik Rozi. Kahiyang mengangguk pasrah.
Kahiyang, Rozi, Bumi dan Brisia berada di dalam ruangan kerja milik Rozi. Kahiyang diam membisu, senyum canggung terus terbit dari wajahnya saat bertatapan dengan Bumi.
"Papa sudah bicarakan ini dengan orang tua, nak Bumi. Dan sudah kami putuskan bersama. Sabtu besok kalian berdua bertunangan," ungkap Rozi. Kahiyang mengangkat wajahnya, membuka mulutnya, terperangah. Lalu Kahiyang menggeser pandangannya pada Brisia.
"Turuti saja apa keinginan Papa. Semua yang Papa lakukan untuk kamu, Kahi," ucap Brisia, mengusap lembut punggung Kahiyang.
"Tapi, Ma," suara lirih Kahiyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal
RomanceWARNING 21++ Terdapat adegan dewasa. Tidak diperuntukan anak dibawah umur !! Kahiyang Prasojo. Pelukis cantik berusia 20 tahun, putri sulung Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan Perilaku, dr. Rozi Prasojo Sp.KJ. Kisah cintanya dimulai sejak ia ber...