Pergi dari Rumah

1.3K 51 9
                                    

Warning only for 21++
Anak dibawah umur jangan disini!!

Kurang puas baca di Wattpad? Makin penasaran dan pengen baca duluan? Langsung datang ke Karyakarsa.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa. Join langsung kesana.

Caranya gampang banget :
1. Instal aplikasi Karyakarsa di appstore atau playstore.
2. Login menggunakan email yang kamu punya.
3. Cari namaku anggrainigita
4. Pilih bab yang pengen kalian baca.
5. Isi koin di aplikasi kalian, ikuti semua petunjuknya. Pembelian bisa melalui bank, indomaret, alfamart dll.

Sudah tersedia paket Kahi dari bab 26 - 30. Buat kamu yang nggak mau ribet dan lebih murah pastinya 😊 hanya berlaku selama 1 bulan

 Buat kamu yang nggak mau ribet dan lebih murah pastinya 😊 hanya berlaku selama 1 bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

------

"Dia juga putriku! Aku hanya bertanya siapa laki-laki itu. Aku tidak mau putriku salah melangkah!" Rozi sudah tersulut emosi.

"Kamu membentakku?" Brisia tidak terima. Selama ini Rozi tidak pernah kasar padanya.

"Bri ..." Rozi mendekat hendak memegang tangan Brisia.

Brisia menolaknya, langsung membawa Kahiyang keluar dari sana.

"Mulai malam ini, Mama tidur dikamarmu. Mama sedang menghukum Papa. Biar saja dia tidur sendiri. Mama belum pernah sekalipun dibentak seperti tadi. Mama tersinggung," ucap Brisia lalu menutup pintu dan menguncinya.

Suara benda dibanting berasal dari ruang kerja Rozi. Brisia dan Kahiyang menutup telinga.

"Mang, tolong catat plat nomor mobil sedan yang mengantar Kahiyang tadi. Periksa CCTV sekarang juga! Saya tunggu!" titah Rozi pada satpam rumah melalui sambungan interkom.

"Baik, Pak."

Rozi ingin segera menyelidiki, siapa pemilik mobil itu. Kahiyang mengakui bahwa pemiliknya adalah laki-laki yang disukainya.

"Sebenarnya siapa laki-laki yang kamu sukai?" tanya Brisia lembut. Brisia mencoba membujuk.

"Kahi belum bisa beritahu siapa laki-laki itu. Maaf, Ma." ujar Kahiyang, sambil memegang kedua tangan Brisia.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang