Awal Yang Salah

2.3K 58 0
                                    

Kurang puas baca di Wattpad? Makin penasaran dan pengen baca duluan? Langsung datang ke Karyakarsa.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bakal update duluan di KaryaKarsa. Join langsung kesana.

Caranya gampang banget :
1. Instal aplikasi Karyakarsa di appstore atau playstore.
2. Login menggunakan email yang kamu punya.
3. Cari namaku anggrainigita
4. Pilih bab yang pengen kalian baca.
5. Isi koin di aplikasi kalian, ikuti semua petunjuknya. Pembelian bisa melalui bank, indomaret, alfamart dll.

-----

Kahiyang dan Satria memilih restoran yang memiliki ruang private. Keduanya menyadari bahwa kedatangan mereka ke tempat ramai dalam waktu cukup lama, akan menimbulkan masalah baru.

Kahiyang masuk terlebih dulu ke restoran. "Teman saya sudah pesan. Atas nama Mr. S," ucapnya pada staf wanita di bagian resepsionis.

"Baik, Nona. Teman saya yang akan mengantar. Silahkan!" staf wanita itu mengalihkan Kahiyang pada staf lain.

Kahiyang mengangguk kemudian mengikuti kemana arah staf restoran mengantarkannya.

"Silahkan, Nona. Untuk pesanannya akan datang lima menit lagi," ucapnya.

"Terimakasih," Kahiyang duduk. Staf itu meninggalkannya seorang diri. Kahiyang menunggu Satria datang.

Sejujurnya Kahiyang sebal dengan Satria yang terus memaksa menjadi kekasihnya. Hanya makan saja, mereka harus melakukannya diam-diam.

"Merepotkan!" gerutunya.

Lima menit kemudian, pintu diketuk. Pelayan membawakan beberapa menu yang sudah dipesan Satria melalui telefon.

Kahiyang masih menunggu dan akhirnya Satria datang. "Maaf membuatmu menunggu," ujar Satria sembari menarik kursi di samping Kahiyang lalu mengecup pelipis.

Kahiyang membiasakan diri dengan perlakuan Satria yang tiba-tiba memberi kecupan atau menciumnya.

Tanpa berlama-lama mereka menyantap makan siang untuk pertama kalinya hanya berdua saja.

"Bagaimana kabar Hanna?" tanya Kahiyang.

"Sudah lebih baik. Lusa sudah boleh pulang. Kamu rindu dengan putriku?" tanya Satria, meletakkan sendok dan garpunya lalu melingkarkan tangannya ke bahu kiri Kahiyang ingin merangkul.

"Jangan begini!" -melepaskan tangan Satria yang merangkulnya- "aku senang mendengarnya. Semoga Hanna bisa secepatnya ke sekolah," ujar Kahiyang tulus.

"Terimakasih. Tapi sepertinya untuk sementara Hanna homeschooling. Kakinya belum sembuh normal. Apa kamu mau mengajari Hanna melukis lagi?" tanya Satria, memegang punggung tangan Kahiyang.

Kahiyang langsung menggelengkan kepalanya. "Enggak. Aku nggak bisa. Maaf,"

"Kenapa?" -menyingkirkan anak rambut yang sedikit menutupi dahi Kahiyang- "kamu takut hubungan kita ketahuan?" tanya Satria lagi.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang