Kahiyang menjelaskan semua pada Ayahnya Rozi. Namun ia tidak memperlihatkan video pertengkaran Bumi dan Alsya. Kahiyang menjaga nama baik Alsya di mata keluarga dan juga orang tuanya, Natasha dan Reza.
Keluarga hanya cukup mengetahui bahwa Alsya dan Bumi memiliki hubungan, selebihnya hanya Kahiyang dan kedua adiknya yang tahu lebih detail.
Alsya pergi meninggalkan villa. Mamanya, Natasha menghubungi berkali-kali. Alsya menghilang.
"Gimana ini? Sekarang nomornya nggak aktif," ujar Natasha cemas memikirkan putrinya.
"Biar aku coba lacak mobilnya," timpal Reza.
Reza membuka ponselnya, mencari keberadaan mobil putrinya. Sedangkan Bumi dan keluarganya sudah meninggalkan vila beberapa menit yang lalu.
Risa terus mengoceh di dalam mobil. Memarahi putranya.
"Bodoh! Go*blok!" -menendangi kursi yang diduduki Bumi dari belakang- "Mama udah kasih peringatan. Jangan bikin ulah! Kacau semuanya kayak gini. Anak go*blok!" Risa terus memaki putranya.
"Aku juga nggak tau kalo Alsya sepupu Kahiyang. Aku cinta Alsya, Ma. Rencana awal aku nikahi Kahiyang. Taun depan aku nikahi Alsya diam-diam. Tapi ..."
"Tapi semua batal!" Risa semakin kesal.
"Stupid!" kini Faisal yang mengolok-olok Bumi.
"Aku udah bilang kalo aku nggak tau Alsya sepupu Kahi, Ma Pa. Kalo aku tau, aku juga lebih pilih nikah sama Alsya. Orang tuanya lebih kaya dari dokter Rozi," terang Bumi.
"Bener-bener anak be*go. Disekolahin mahal-mahal jadi dokter, tapi urusan begitu nggak becus. Sampe nggak tau latar belakang pacarmu sendiri? stupid!" -kembali menendang- "mau ditaruh mana muka Mama? Mama udah bilang ke temen-temen arisan, kalau Mama besanan sama keluarga Prasojo. Argh ... semua kacau! gara-gara kamu!" Risa rasanya ingin terus memaki, mengeluarkan semua kekecewaannya gagal menjadi besan orang kaya.
"Stop, Ma! Aku bilang aku nggak tau!" bentak Bumi. Faisal reflek memukul kepala putranya.
"Berani kamu bentak Mama?" Risa mengeraskan suaranya.
Bumi memilih diam. Entah bagaimana kelanjutan karirnya nanti. Rozi pasti marah besar karena ternyata ia memiliki kekasih selain Kahiyang. Dan membohongi keluarga konglomerat itu.
*****
Alsya pergi menuju pulau dimana ia berkenalan pertama kalinya dengan Bumi. Alsya merasa dirinya terlalu naif dan bodoh. Begitu mudahnya dibohongi.
"Gantikan aku jadi mempelai wanitanya? cih ..." Alsya mencibir perkataan Kahiyang.
"Bisa-bisanya dia suruh aku nikah sama si breng*sek itu. Mau dikemanain harga diriku?" cibirnya lagi.
Hari itu sampai malam menjelang, Alsya mematikan ponselnya. Di Villa tempat dulu ia rayakan ulang tahun ke 20, di depan kolam renang, pertama kalinya berkenalan dengan Bumi. Laki-laki yang baik hati, perhatian dan juga pintar. Kesan Alsya selama ini pada Bumi.
Alsya bersandar pada kursi santai, menatap langit tanpa bintang.
"Cuma kamu yang bisa yakinin hati aku. Cuma kamu yang bikin aku semangat mengejar cita-citaku. Tapi kenapa? kenapa semua berubah?" ujarnya sendiri, masih menatap langit gelap.
"Why are you lying?" bertanya pada udara. Mengapa Bumi membohonginya. Hatinya benar-benar hancur.
Alsya meneteskan air matanya tanpa suara. Rasanya ingin berteriak sekuat tenaga, namun tubuhnya lemas, tak bertenaga.
Hingga tengah malam, angin pantai berhembus kencang. Alsya meringkuk diatas kursi santai. Tiba-tiba tubuhnya terasa melayang. Seseorang membopongnya.
Alsya mengedipkan matanya berkali-kali. Lampu ruangan dan kamar temaram. Sulit untuknya melihat jelas siapa yang menggendongnya masuk ke dalam kamar.
"Kamu siapa?" tanyanya. Pria itu tidak menjawab, hanya diam.
Alsya terlalu pusing untuk melanjutkan pertanyaan-pertanyaan yang ingin ia lontarkan. Ia memilih pasrah direbahkan ke atas kasur.
"Tidur di dalam kamar. Udara di luar terlalu dingin." ucap pria itu, lalu menarik selimut, menutupi tubuh Alsya sampai sebatas leher.
"Hemm," jawabnya, kemudian memejamkan mata.
Pria itu meninggalkan Alsya sendiri di dalam Villa.
Pagi menjelang. Natasha memberi kabar pada keluarga besar suaminya, bahwa Alsya sudah ditemukan. Ia dan Reza membiarkan putrinya disana untuk sementara waktu.
"Sudah ada Chris yang menjaga Alsya di sana, Dad," ujar Reza pada Jodi ayahnya. Mereka sedang sarapan pagi di rumah.
"Siapa Chris?" tanya Jodi.
"Adik Brandon. Memang sudah aku tugaskan Chris untuk menjaga Alsya selama di Amerika nanti," terang Reza. Brandon adalah salah satu bodyguard keluarga Permadi yang dulu menjaga istrinya, Natasha.
"Kenapa harus dijaga seperti itu? itu terlalu berlebihan. Alsya cucuku pasti tidak suka," timpal Maya, sang Mama.
"Ini untuk kebaikan Alsya, Mom. Dia sudah terlalu bebas. Dan kita kecolongan dengan adanya kejadian kemarin," ucap Reza.
"Iya, Mom. Natasha setuju dengan keputusan Reza. Ini untuk kebaikan Alsya," imbuh Natasha, mengusap punggung tangan suaminya.
"Ya, biarkan saja. Itu lebih baik. Daddy juga tidak mau kejadian kemarin terulang lagi. Sangat memalukan." ujar Jodi.
Batalnya pernikahan cucunya Kahiyang, sudah cukup membuatnya malu. Dan penyebabnya juga semakin membuatnya malu di hadapan para tamu dan keluarga besar.
Jodi merasa tidak hati-hati dengan langkah putranya Rozi yang memilih Bumi menjadi calon suami cucunya. Rozi pun tidak pernah mengatakan apapun terkait rencananya menjodohkan Kahiyang. Hanya diperkenalkan satu minggu sebelum pernikahan.
Namun di sisi lain, Jodi bersyukur. Kedua cucunya tidak egois memikirkan kesenangan dan kebahagiaan mereka masing-masing. Kahiyang merelakan calon suaminya untuk menggantikan dirinya menikah dengan Alsya. Tapi Alsya menolaknya. Jodi percaya jika Kahiyang tidak ingin menyakiti hati Alsya, begitu sebaliknya.
Alsya merenggangkan badannya. Membuka mata lalu berfikir, bagaimana caranya ia sudah ada di dalam kamar dan tidur di atas ranjang. Seingatnya, terakhir kali berbaring di kursi santai di pinggir kolam.
"Aneh. Tapi ..." sekelebat ingatan semalam saat ia dibopong seseorang kembali terlintas.
"Ada yang gendong aku semalam. Bener ... aku inget sekarang. Tapi, siapa?" -berfikir lagi- "berani-beraninya dia sentuh aku! Sialan!" umpat Alsya.
Alsya memilih untuk mandi lalu keluar dari Villa menuju restoran.
"Mau kemana?" tanya seseorang yang tiba-tiba muncul dari balik pintu, sesaat Alsya menggeser pintu kaca.
"Astaga! bikin kaget. Siapa kamu?" tanya Alsya pada pria berpostur tinggi, berkulit sawo matang.
"Saya Chris, saya di utus Tuan untuk menjaga Nona Alsya mulai kemarin malam," terangnya, memperkenalkan diri.
"Tuan? Papa? Papa nyuruh kamu jagain aku? What the hell? memangnya aku anak kecil, yang harus dijagain?" Alsya terlihat kesal.
Chris berfikir seraya menatap Alsya dari kepala sampai kaki. "Enggak juga sih, Non. Nona sudah cukup dewasa. Tapi ... saya hanya menjalankan tugas," ujarnya.
Alsya mencibir. "Basi!" pergi meninggalkan Chris.
"Ngapain kamu ngikutin saya?" tanya Alsya, mendengar langkah kaki Chris di belakangnya.
"Seperti yang tadi saya bilang, Non. Saya hanya menjalankan tugas dari Tuan Reza," jawabnya, berjalan mensejajarkan langkah Alsya.
"Oke ... oke. Temenin saya sarapan! Saya lagi butuh temen. Mood saya lagi berantakan!" ujar Alsya, menunjuk wajah Chris.
"Siap, Non," balas Chris sambil tersenyum.
To be Continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal
RomansaWARNING 21++ Terdapat adegan dewasa. Tidak diperuntukan anak dibawah umur !! Kahiyang Prasojo. Pelukis cantik berusia 20 tahun, putri sulung Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dan Perilaku, dr. Rozi Prasojo Sp.KJ. Kisah cintanya dimulai sejak ia ber...