Jalanan macet ditambah sirine ambulans dan beberapa mobil polisi yang sibuk mengatur jalan adalah suasana pertama yang dua gadis ini rasakan. Beberapa pengemudi justru sengaja menepi untuk melihat yang sedang terjadi di depan sana. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua pengendara sepeda motor dan satu mobil box dengan logo jasa pengiriman paket cepat menjadi sumber kemacetan panjang siang hari ini. Beberapa tenaga medis berbondong-bondong keluar dari tiga ambulans yang berbeda. Mereka mengangkat tubuh korban yang terdiri dari satu remaja SMP dan dua orang dewasa dibantu oleh polisi yang berjaga.
Esther menghela nafas pasrah ketika dirinya terjepit diantara kemacetan yang entah sampai kapan. Di belakangnya, Luna ikut pasrah dengan keadaan yang diluar prediksinya. Sabtu siang ini dua gadis kesayangan Semesta ingin menyegarkan otak dengan nongkrong cantik di kafe yang sedang hangat diperbincangkan anak muda jaman sekarang. Setelah drama-drama percintaan yang menguras emosi, mereka berdua ingin menghabiskan waktu berdua. Kalau dipikir, sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu berdua. Selalu saja ada kesibukan yang memisahkan Esther dan Luna. Dan hari Sabtu yang cerah ini akan mereka dedikasikan untuk hangout berdua tanpa gangguan lelaki yang punya badan kekar atau lelaki yang punya hidung perosotan, alias tidak ada Surya dan Langit dalam jalan-jalannya hari ini.
"Panas banget buset. Nyesel gue pakai baju hitam," kata Esther sambil berusaha menutupi pergelangan tangannya dengan hoodie hitamnya.
Outfit mereka hari ini adalah menjadi cewek mamba. Esther dengan jeans kulot hitam, hoodie hitam, dan pashmina hitam. Sedangkan Luna dengan celana abu-abu, sweater hitam, dan sling bag hitam. Sudah seperti orang yang akan pergi melayat ke makam.
"Kamu yang ngide mau jadi anak mamba," sungut Luna. Bukan style Luna banget mengenakan baju-baju gelap seperti ini. Luna lebih suka memakai baju warna putih, kuning, atau biru yang terlihat sangat pas dengan kulit putihnya.
"Nggak tahu kalau semacet ini, Lun."
Cukup lama mereka terjebak diantara lautan kendaraan yang saling berhimpitan. Setelah hampir setengah jam tak berkutik, akhirnya motor Esther dapat berjalan maju walaupun sesekali harus berhenti. Polisi lalu lintas sibuk mengatur jalanan, truk derek pun sudah datang untuk mengangkut mobil box dan dua sepeda motor yang ringsek. Esther menekan sein kanan kemudian berbelok menuju Jalan Senopati, menghambur bersama kendaraan lain di jalan yang lebih sepi dari jalanan utama. Jalan Senopati diisi dengan banyaknya kafe kekinian, toko kue, toko bunga, dan segala macam hal yang membuat kalap mata. Biasanya kalau malam Minggu akan ada banyak jajaran motor atau mobil yang memenuhi area parkir kafe-kafe atau restoran disini.
Berhenti di depan sebuah kafe outdoor yang menyongsong konsep alam dengan air mancur buatan di pinggirnya, mereka berdua duduk di meja depan. Live music yang disuguhkan mampu menarik minat para pengunjung. Cukup ramai untuk jam segini karena beberapa meja sudah terisi. Biasanya kafe akan lebih ramai jika sore atau malam, itu juga yang menjadi alasan kenapa Esther dan Luna memilih datang siang-siang. Mereka menghindari kepadatan manusia di tempat umum, malas berhambur dengan orang-orang.
"Lo mau apa?"
"Malas makan. Milkshake strawberry sama tiramisu cake aja deh," ucap Luna setelah menimbang apakah akan makan berat atau hanya nyemil.
Esther mengangguk dan berlalu menuju meja pesanan. Luna pun bergegas mencari tempat duduk yang sedikit menepi dari keramaian. Di tengah-tengah ada segerombol laki-laki yang Luna tebak adalah kumpulan mahasiswa hedon yang sukanya nongkrong di kafe aesthetic. Duduk di meja ujung nomor 5, Luna menatap interior kafe yang begitu memanjakan mata dengan warna yang didominasi hijau pastel. Esther datang membawa bill dan nomor pesanan.
"Kamu nggak pesan makan?" tanya Luna ketika melihat bill. Esther hanya memesan satu caramel macchiato, satu slice matcha cake, dan french fries ukuran medium saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA [end]
FanficSemesta Persahabatan, Cinta, dan Cita-Cita. Tentang bagaimana semesta mempertemukan empat serangkai yang orang sebut sebagai sahabat. Dan tentang bagaimana bumbu-bumbu cinta yang empat serangkai itu rasakan. Hingga tentang bagaimana cara semesta men...