Key dan Alcides saling tatap. Key benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa dia bertemu dengan pemeran utama pria dalam novel yang belum selesai dia buat? Key kan tidak melakukan apapun selain memikirkan bagaimana cara membayar hutang Baron dan Baroness Mevusa.
Sialan! Apa yang harus Key lakukan sekarang? Dia tidak mungkin berpura-pura tidak tahu dengan keberadaan Alcides yang tepat berada di depan matanya ini. Apa sebaiknya Key pura-pura tidak tahau saja? Toh, Terence juga akan menemukan keponakannya. Dalam waktu dua minggu kedepan. Hahahaha....
Apa yang Alcides lakukan selama dia menunggu pamannya, ya? Dua minggu jelas bukan waktu yang sebentar. Karena Key menceritakan novel sialan ini dari sudut pandang Terence, dia jadi tidak tahu dengan apa yang terjadi pada Alcides selama dua bulan. Yang Key tahu, Alcides ditemukan di desa terdekat.
Ah, jangan bilang kalau yang dimaksud desa terdekat itu adalah desa tempat Key tinggal sekarang. Hmmm, itu mungkin saja. Karena desa yang paling dekat dengan tempat Key berada saat ini adalah desa tempat tinggal Key yang berada tepat di belakang hutan. Tapi, masa iya hal seperti itu benar-benar terjadi? Key kan hanya menjadi seorang tokoh figuran yang bahkan tidak pernah dia rencanakan kehadirannya. Mungkin ini semua hanya kebetulan saja.
"Kakak..." panggil Alcides lirih.
Key yang sibuk berpikir langsung menoleh. Dia menatap Alcides yang juga menatapnya dengan wajah yang terlihat begitu sedih.
"Apa kakak tahu dimana papa dan mama? Alci tiba-tiba saja berada di sini setelah ksatria Alci terjatuh karena panah." kata Alcides dengan mata yang basah.
Bukankah bocah ini terlalu jujur pada orang yang baru pertama kali dia temui? Bagaimana jika Alcides bertemu orang jahat? Orang-orang di istana kekaisaran harus benar-benar belajar mendidik anak yang benar. Bisa-bisanya putra mahkota kecil ini sama sekali tidak memiliki kewaspadaan terhadap orang asing.
"Apa kakak tahu dimana papa dan mama? Alci sedih sekali!" tanya Alcides sekali lagi.
Key berpikir sejenak. Anak ini jelas akan menangis hanya dengan mendengar kabar kedua orang tuanya yang sudah tewas. Kalau begitu, Key harus menjawab seperti apa? Haruskah dia menjawab dengan jujur?
"Orang tuamu sudah tewas dan kau akan ditemukan pamanmu dua minggu lagi. Jadi, silakan cari rumah di desa terdekat. Tapi, tolong jangan pilih rumah lantai dua yang tepat berada di belakang hutan ini. Karena aku tidak sudi bertemu pamanmu!"
Key menggelengkan kepalanya. Dia hanya akan membuat Alcides menangis jika dia menjawab seperti itu. Baiklah, mari berpikir jawaban yang masuk akal dan tidak menyakitkan bagi bocah kecil ini. Mau bagaimana pun, Key bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Alcides kecil. Tapi, sebelum itu, Key harus menjawab pertanyaan Alcides terlebih dahulu. Mari gunakan kemampuan Key dalam memberi alasan pada anak kecil selama dia menjadi baby sitter. Semoga saja Alcides adalah anak yang mudah percaya pada perkataan orang dewasa. Karena jika tidak, Key tidak tahu harus melakukan apalagi.
Key tersenyum manis. Dia jongkok di samping Alcides.
"Kakak tidak tahu apakah Alci akan mengerti ini atau tidak. Tapi, papa dan mama Alci sudah sampai di tempat yang indah." kata Key.
Alcides menatap Key dengan mata yang berkaca-kaca, "Kalau begitu, kenapa papa dan mama tidak mengajak Alci juga?" tanya Alci dengan wajah yang sendu.
Aduh! Sekarang, Key harus menjawab seperti apa?
"Karena tempat yang indah itu adalah surga. Intinya, kedua orang tuamu sudah mati. Kau anak yatim piatu sekarang. Haha...."
Kalau Key menjawab seperti itu, artinya dia adalah seorang bajingan, kan? Berbohong pada anak kecil yang suka bertanya serinci seorang detektif memang bukan hal yang mudah.
Key menghembuskan nafas. Dia kemudian berkata, "Papa dan mama tidak mengajak Alci karena mereka tidak akan pergi terlalu lama. Alci akan kembali bertemu dengan papa dan mama lagi nanti."
"Saat kau sudah tua dan mati. Haha..."
"Kalau begitu, apa papa dan mama akan kembali dan menjemput Alci?" tanya Alcides penuh harap.
Key mengangguk. Alcides tersenyum senang. Dia mengusap pelupuk matanya yang berair. Key sedikit merasa bersalah karena sudah berbohong pada bocah sekecil ini. Orang tua Alcides kan belum tentu benar-benar pergi ke tempat yang indah. Mengingat istana kekaisaran adalah tempat dimana kejahatan selalu terjadi. Tapi, masa bodoh, deh! Menghakimi manusia kan bukan tugas Key yang juga seorang manusia.
"Apa kakak cantik bisa mengantar Alci kembali ke rumah? Alci tinggal di dalam bangunan besar dan megah jauh dari sini."
Key menatap Alcides gemas. Bocah kecil ini sepertinya belum tahu statusnya sebagai seorang calon kaisar di masa depan. Sangat polos!
Key menggelengkan kepalanya. Ini bukan saatnya untuk mengagumi pemeran utama ciptaannya yang sangat lucu dan menggemaskan ini. Key harus memikirkan cara agar Alcides bisa kembali ke istana kekaisaran dengan selamat juga tanpa membahayakan dirinya sendiri.
Key menimbang sejenak. Mengirim Alcides ke istana kekaisaran akan berbahaya bagi nyawa Alcides dan juga Key. Antagonis dalam cerita ini pasti masih berusaha untuk membunuh Alcides. Kalau mereka mengira Alcides susah mati, bocah ini memang akan bisa sampai di istana kekaisaran dengan selamat. Tapi, sebagai gantinya, Key yang akan mati. Karena Terence sialan itu pasti mengira kalau Key adalah salah satu komplotan penjahat yang sudah membunuh orang tua Alcides. Key pasti akan langsung dibunuh tanpa bisa menjalaskan apa yang sebenarnya terjadi. Hahaha....
Tapi, membiarkan Alcides sendirian di sini setelah mengetahui keberadaannya adalah tindakan yang kejam. Apalagi, Key secara tidak langsung adalah orang yang membuat keadaan Alcides jadi seperti ini. Tapi, Key tidak mau terlibat apapun dengan cerita yang masih belum usai ini. Karena Key tidak siap menghadapi para antagonis figuran yang terobsesi dengan keluarga kekaisaran. Jika hal itu terjadi, Key juga akan terkena cipratan bensinnya. Dan, sedikit sulutan api saja sudah bisa membakarnya hingga mati. Toh, Terence akan menemukan keponakannya ini dalam waktu dua minggu lagi. Dan, keadaan Alcides saat ditemukan pun baik-baik saja. Semua organ tubuhnya lengkap. Hanya sedikit lecet karena kecelakaan kereta kuda saja.
"Alci takut sekali! Mama bilang, Alci harus meminta bantuan pada orang dewasa saat sedang kesulitan. Jadi, tidak bisakah kakak membantu Alci?" tanya Alcides penuh harap.
Wuah, nasihat orang tua bocah ini salah sekali. Mereka seharusnya meminta Alcides meminta bantuan pada orang yang bisa dipercaya dan bukannya orang dewasa. Karena tidak semua orang dewasa bisa dipercaya. Terkadang, justru mereka-lah yang jadi penjahatnya.
Apa yang harus Key lakukan sekarang? Baiklah!! Sebagai orang dewasa yang jujur dan bertanggung jawab, Key akan bertanggung jawab. Key akan membawa Alcides ke rumahnya. Dan, untuk menghindarinya dari tuduhan tidak berdasar Terence saat pria itu menemukan Alcides di kediaman Baron Mevusa, Key akan mengirimkan surat untuk Terence dan menjelaskan semua yang terjadi. Dengan begitu, Key bisa menghindarkan kepalanya dari sabetan pedang. Malah, mungkin saja Terence akan memberikan hadiah untuk Key karena dia sudah menyelamatkan keponakan semata wayangnya ini. Hadiah yang diberikan Terence pasti sangat banyak mengingat statusnya sebagai seorang kaisar sekarang.
Bagus! Key akan bisa membayar hutang kedua orang tua Vivianne andaikan Terence benar-benar memberinya hadiah.
Key bangkit. Dia mengusap pantatnya yang kotor karena rumput. Key berdiri di depan Alcides. Tersenyum. Menjulurkan tangan kanannya.
"Mau ke rumah kakak?" tanya Key.
Alcides balas tersenyum. Menggangguk. Menerima uluran tangan Key.
Hutan ini benar-benar memberikan Key solusi untuk membayar hutang. Solusi yang sangat bagus dan efektif.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...