Key menghembuskan napas panjang. Kereta kuda yang dia tumpangi sudah meninggalkan kekaisaran sejak 2 jam lalu. Itu masih cukup sebentar. Karena Key harus menempuh perjalanan selama 3 hari untuk tiba di vila milik kekaisaran.
Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk sampai ke vila itu sebenarnya hanyalah 2,5 hari saja. 12 jamnya akan digunakan untuk istirahat.
Tidak apa-apa.
Key tidak akan memberikan kesialan pada kusir dan ksatria yang menjaga. Karena 3 hari adalah waktu di mana seorang manusia akan mulai menyerap energi Key. Jika seseorang bersama Key tidak lebih dari 3 hari, maka orang itu akan baik-baik saja. Dia tidak akan mendapatkan kesialan. Dengan kata lain kusir dan ksatria yang sedang bersama Key saat ini akan baik-baik saja.
Tidak! Itu tidak sesederhana itu.
Terence tidak bisa bersama Key selama 2 hari untuk kemudian berpisah selama satu hari dan kembali bersama lagi. Waktu 3 hari tidaklah dihitung secara langsung. Melainkan sebagai durasi. Jika Key dan Terence berpisah selama 2 hari dan kembali bertemu setelah berpisah selama 1 hari, maka waktunya akan kembali dilanjutkan.
Pokoknya butuh waktu 72 jam sampai manusia itu mendapatkan kesialan karena berada di dekat Key. Tidak peduli 72 jamnya dilanjutkan atau langsung terjadi. Pokoknya begitu.
Hah! Hidup sebagai seorang Dewi Kegelapan memang sangat menyebalkan. Pantas saja kebanyakan dari mereka memilih menjadi tokoh jahat dalam kehidupan seseorang.
Sama seperti Keyshanka yang jadi tokoh jahat dalam hidup Key.
Ternyata bukan hanya manusia. Seorang dewi juga ternyata bisa mengorbankan orang lain demi kebahagiaannya sendiri.
"Apa anda baik-baik saja di belakang sana, Yang Mulia?" tanya kusir dari alat sihir yang menghubungkan bagian luar dengan dalam kereta kuda.
"Aku baik-baik saja " jawab Key.
Karena alasan keamanan, Key harus memakai kereta kuda yang terlihat sangat biasa saja. Ah, sebenarnya jauh dari sangat biasa saja, sih. Iya. Soalnya kereta ini benar-benar luar biasa.
Luar biasa jeleknya.
Key yakin jika bayi yang baru bisa berjalan pun bisa membuat kereta kuda yang lebih baik dari ini.
Kereta kuda yang Key naiki saat ini terbuat dari kayu tipis yang rasanya bisa patah kapan saja. Bagian dalamnya juga terbuat dari kayu. Tidak ada kursi dengan bantalan yang lembut dan empuk. Rodanya juga terlihat seperti tidak niat jadi roda.
Ada alasan tersendiri kenapa Key menaiki kereta kuda menyedihkan ini.
Di hutan yang akan Key lewati nanti, terdapat kelompok bandit yang suka mencuri barang bawaan kereta kuda. Termasuk kereta kuda itu sendiri.
Agar tidak menarik perhatian para bandit, Key jadi harus menaiki kereta kuda mengenaskan ini. Para bandit sialan itu tidak akan menduga jika ada seorang ratu kekaisaran yang sudi menaiki kereta kuda ini.
Yah, Key memang akan terhindar dari bandit. Masalahnya, rasanya dia akan mati karena kecelakaan kereta kuda. Haha...
Setidaknya, Terence sudah memberikan sihir pelindung pada kereta kuda ini. Jadi, Key bisa merasa sedikit lebih lega. Karena berkat sihir pelindung Terence, kereta kuda ini jadi lebih layak digunakan.
Sihir untuk mengelabui wujud benda memang ada. Terence bisa saja membuat orang lain melihat kereta kuda mewah sebagai kereta kuda tua yang sudah reyot. Masalahnya, sihir itu hanya bertahan selama 2 jam saja. Seharusnya memang bisa lebih lama jika Terence mau melepaskan segel yang menahan sihirnya. Tapi, masalahnya seluruh benua ini akan hancur.
Sebab, Terence masih belum bisa mengendalikan sihirnya. Jadi, menggunakan kereta kuda yang benar-benar tua dan reyot adalah pilihan yang terbaik untuk saat ini.
"Apa masih cukup jauh hingga kita tiba di hutan tempat para bandit itu tinggal?" tanya Key.
Kusir yang merupakan seorang pria paruh baya berusia 52 tahun itu menjawab dengan santai, "Sebentar lagi kita akan sampai ke hutan itu, Yang Mulia. Tapi, anda tenang saja. Para bandit itu hanya akan melihat kereta kuda ini sebagai rongsokan. Saya jamin mereka tidak akan berani menyerang. Jadi, anda tenang saja."
Key tersenyum kaku, "Jika aku tidak tenang di sini, artinya aku sudah tenang di alam lain."
Kusir itu tertawa kencang.
"Haha, anda tenang saja, Yang Mulia. Saya sudah disiapkan untuk menghadapi para bandit itu. Jadi, anda bisa duduk dan menikmati perjalanan ini dengan nyaman dan aman." kata sang kusir santai.
Key mengedipkan matanya dengan cepat. Disiapkan untuk menghadapi para bandit? Maksudnya apa? Apakah kusir ini memiliki kemampuan untuk bertarung? Tapi, memangnya ada kusir yang seperti itu?
"Saya sebenarnya bukanlah kusir. Melainkan juga seorang penyihir menara. Yang Mulia Kaisar meminta saya untuk menjadi kusir agar anda bisa selamat sampai tujuan. Jadi, anda bisa duduk dengan tenang. Karena saya akan menjaga anda." kata sang kusir.
Key tersenyum tulus.
Rupanya Terence diam-diam begitu peduli pada Key. Padahal dia biasanya terlihat seperti orang yang tidak peduli pada siapapun. Tapi, nyatanya Terence begiti peduli pada Key. Bukankah ini sangat manis?
"Bukankah sudah ada cukup banyak ksatria yang menjagaku. Jadi, kenapa Yang Mulia Kaisar memintamu untuk menjagaku?" tanya Key.
Key sebenarnya tidak benar-benar ingin tahu alasannya. Dia hanya... yah... ingin memastikan apakah Terence benar-benar peduli padanya atau tidak.
"Haha... tentu saja jawabannya sudah jelas. Karena Yang Mulia Kaisar tidak ingin wanita yang beliau cintai terluka. Bukankah anda juga sudah mengetahui hal itu?"
Key tertawa kaku. Kusir kereta kuda itu ikut tertawa. Pengantin baru ini sangat lucu. Mereka berdua masih malu-malu. Padahal, sudah terlihat jelas jika keduanya saling menyukai.
"Ksatria yang dikirim oleh Yang Mulia Kaisar untuk menjaga anda memang merupakan ksatria terkuat. Tapi, kami tetap butuh seseorang yang bisa menyerang dari jarak jauh dan menyembuhkan orang yang terluka. Dan yang paling penting, menjaga anda." terang sang kusir. Memperkuat bukti jika Terence memang sangat mencintai istrinya alias Key.
"Saya senang sekali karena anda dan Yang Mulia Kaisar sangat akur. Anda dan Yang Mulia Kaisar benar-benar terlihat seperti pasangan yang sempurna." kata kusir kereta kuda itu lagi.
Key tersenyum. Pipinya memerah. Lihat ini. Bahkan orang lain pun bisa melihat betapa cintanya Terence pada Key.
Kepala gadis itu mendangak. Menatap kayu tipis yang menahan sinar matahari untuk mengusik dirinya.
Andaikan Key tidak memiliki kekuatan Keyshanka, dia pasti sudah hidup bahagia dengan pria yang dicintai. Sedari dulu...
Ah, bahkan seorang Dewi pun bisa egois, kan? Key hanya seorang manusia. Kalau begitu, dia seharusnya bisa jadi lebih egois lagi, bukan?
"Bersiaplah, Yang Mulia! Kita sudah sampai di hutan." kata sang kusir.
Key tersadar dari lamunannya. Gadis itu meneguk ludah. Key menoleh. Menatap barisan pepohonan di luar kereta kuda.
Baiklah!
Mari bersiap!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...