Light 32

4.8K 508 1
                                    

Terence meletakkan Key yang tidak sadarkan diri dengan hati-hati di atas kasur. Terence menatap Key. Gadis ini mabuk. Tapi, entah kenapa dia malah jadi semakin menyebalkan dari biasanya. Untuk selanjutnya, Terence tidak akan membiarkan Crisantimum mengajak istrinya mabuk lagi. Ah, tidak! Terence tidak akan membiarkan Key meneguk barang satu tetes wine sekali pun. Gadis ini bisa jadi sangat berbahaya saat mabuk.

"Sejauh apa dia tahu soal aib masa kecilku?" tanya Terence dengan tatapan tajam pada Key.

Terence selalu menghindari cerita masa kecilnya karena itu sangat memalukan. Jadi, mana mungkin Terence membiarkan Key mengingat hal yang sangat memalukan itu. Apalagi, Terence yakin kalau Key akan mengungkit hal memalukan itu selamanya.

"Apa aku hapus saja ingatannya dengan sihir?" tanya Terence. Tangan kanannya terangkat. Ada kilauan cahaya berwarna abu-abu di sana. Itu adalah sihir penghapus ingatan yang biasa digunakan untuk menghapus ingatan korban kekerasan agar mereka tidak lagi trauma. Atau, menghapus ingatan mata-mata agar mereka lupa dengan informasi yang mereka dapat.

Terence menganggukkan kepalanya. Keputusan Terence untuk menghapus ingatan Key tentang aib masa lalunya sudah bulat.

Tangan kanan Terence bergerak menuju kepala Key. Proses penghapusan ingatan mungkin akan jadi sedikit menyakitkan. Apalagi jika korbannya dalam keaadan sadar. Api, berhubung Key berada dalam keadaan mabuk dan tidak sadarkan diri, prosesnya mungkin tidak akan terlalu sakit. Mungkin hanya akan seperti sakit kepala ketika terkena flu.

Tep!

Key lebih dulu memegang pergelangan tangan Terence. Menahan pria itu untuk memegang kepala dan menghapus ingatan Key.

"Apa anda terpesona dengan kecantikan saya ketika tidur dan berniat mengusap kepala saya?" tanya Key dengan senyum di wajahnya.

Terence melempar tatapan datar sebagai balasan. Gaya tidur bocah di depannya ini ketika tidur dalam keadaan mabuk mirip sekali dengan monyet yang kelelahan setalah berayun seharian. Jadi, mana mungkin Terence terpesona dengan 'kecantikan' yang sama sekali tidak cantik itu.

"Jangan menuduh dirimu sendiri! Itu bukan perbuatan yang baik." kata Terence.

Key menatap Terence datar. Bukankah perkataannya ini kejam sekali? Vivianne kan sangat cantik. Orang-orang pasti akan percaya kalau dia adalah tokoh utama dalam cerita dongeng. Mereka juga pasti akan percaya jika Vivianne mengatakan kalau dia adalah seorang dewi karena memang kecantikannya ini sangat tidak manusiawi.

"Aku akan kembali bekerja." kata Terence.

Bukannya melepas tangan Terence, genggaman tangan Key justru semakin kencang.

"Jangan pergi! Temani saya sebentar!" katanya dengan bibir yang mengerucut.

"Aku sibuk!" balas Terence ketus.

"Hei! Aku rela berpisah dengan orang tua dan rumahku demi menikah denganmu yang menyebalkan ini! Kau seharusnya menghargaiku, dong! Aku kan istrimu!" kata Key kesal. Saking kesalnya, dia sampai memakai bahasa santai saat tengah berdua saja dengan Terence.

Terence kembali menatap Key dengan datar sebagai balasan. 'Demi menikah denganmu', katanya? Omong kosong macam apa itu?

"Kau bukannya menikah denganku karena uang?"

"Yah, itu alasan kedua saya. Alasan pertama adalah karena Alcides. Bukankah dia terlalu berharga untuk tinggal berdua saja dengan pamannya yang seperti es berjalan ini?"

Tatapan Terence pada Key jadi semakin datar. Bocah gila ini menyebalkan sekali. Tapi, ucapan Key tidak sepenuhnya salah. Alcides memang terlalu berharga untuk tinggal berdua dengan Terence yang begitu dingin dan tidak bisa mengekspresikan perasaannya ini.

The Light Princess✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang