Key melangkah menghampiri Terence dan gadis merah muda yang misterius itu. Dalam perjanjian yang dibuatnya dengan Terence, tidak boleh ada yang selingkuh meski pernikahan ini tidak didasari oleh cinta. Jadi, wajar kalau Key marah. Apalagi kalau pihak yang berselingkuh harus membayar denda sepuluh ribu koin emas. Uang sebanyak itu bisa Key gunakan untuk hidup sebagai pengangguran kaya raya. Makanya, Key jadi semangat sekali untuk menangkap Terence yang dengan terang-terangan berselingkuh.
Ah, benar juga! Biasanya orang yang selingkuh pasti dilakukan dengan diam-diam, kan? Tapi, kenapa Terence malah dengan percaya dirinya terlihat mesra bersama selingkuhannya di taman begitu? Apa karena sepuluh ribu koin emas adalah recehan baginya sehingga dia tidak keberatan membayar denda? Yah, apapun alasannya, Key tidak peduli. Yang penting dia bisa mendapatkan banyak uang.
"Apa saya mengganggu waktu anda, Yang Mulia?" tanya Key pada Terence yang dipeluk oleh gadis merah muda yang terlihat semakin cantik setelah dilihat dari dekat.
Oh, rupanya Key salah dalam menilai Terence. Alih-alih terlihat nyaman, pria berwajah datar ini justru terlihat sangat tidak nyaman. Dia terlihat seperti bayi mungil yang berusaha lepas dari pelukan mematikan orang tuanya. Wajahnya bahkan sampai terlihat biru karena pelukan gadis itu terlalu erat sampai membuat napasnya tersendat. Hanya gadis merah muda itu saja yang terlihat senang bertemu dengan Terence. Apakah ini yang dinamakan cinta bertepuk sebelah tangan antara bangsawan?
Kalau begitu, sudah jelas kan kalau gadis merah muda ini bukanlah selingkuhan Terence. Karena ekspresi wajah Terence sama sekali tidak terlihat seperti orang yang senang setelah bertemu wanita yang dia cintai. Ck, sayang sekali! Padahal, Key sudah terlanjur memikirkan model rumah yang akan dia beli di ibukota nantinya.
Gadis merah muda itu melepaskan pelukannya pada Terence yang terlihat lega. Dia lantas menatap Key dari ujung kepala hingga kaki. Membuat Key jadi merasa tidak nyaman.
"Siapa gadis cantik ini? Apakah dia kekasih Leo?" tanyanya pada Terence yang masih berusaha mengambil napas dalam-dalam.
"Tidak! Saya bukan kekasih Tuan Le_"
"Kalau begitu apa kau kekasih Elven?" tanya gadis itu lagi.
"Bahkan jika langit terbelah, hal itu tidak akan terjadi." kata Key sembari tersenyum manis. Namun, tentu saja ada rasa kesal dalam senyum manisnya itu.
Gadis merah muda itu terlihat lega. Dia melirik Terence yang sudah terlihat lebih baik. Wajahnya yang semula biru kembali jadi merah.
Gadis itu tersenyum. Menutup bibirnya dengan tangan kanan. Melirik Terence, "Apa mungkin kau kekasih Te_"
"Dia istriku!" kata Terence. Memotong ucapan gadis merah muda yang tidak Key kenal.
"Oh... rupanya istrimu... Apa?!" Gadis merah muda itu menarik kerah pakaian Terence, "Sejak kapan kau punya istri? Kenapa kau sama sekali tidak memberitahuku? Kapan kalian menikah?" tanyanya sembari mengguncang tubuh Terence.
Apa gadis itu sangat terkejut karena pria yang dia cintai ternyata sudah menikah? Kasihan sekali! Padahal dia masih muda dan cantik. Tapi, kisah cintanya mengenaskan sekali.
"Tenanglah, Crisan! Apa kau ingin aku menyusul kakak perempuanku?"
Gadis yang dipanggil Crisan oleh Terence itu melepaskan cengkraman tangannya pada kerah baju pria nomor 1 di kekaisaran itu. Melihat Terence tidak memenggal kepala Crisan setelah apa yang dia lakukan padanya, sepertinya hubungan mereka cukup dekat.
Mungkin sebenarnya Terence juga menyukai gadis ini. Tapi, dia tidak bisa terlalu menunjukkannya karena takut Key akan mengira dia berselingkuh. Jika hal itu terjadi, Terence harus membayar denda yang jumlahnya bisa membuat Key langsung bercerai dengannya. Artinya, Terence tidak lagi punya 'jembatan' yang bisa membuatnya jadi lebih dekat dengan Alcides.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Princess✔
Fantasy[Bukan Novel Terjemahan - END] Putri Cahaya, begitulah mereka memanggil Key. Key mati karena terbentur dinding ketika mengejar kucingnya yang bertengkar. Parahnya, Key bukan pergi ke alam baka. Melainkan, masuk ke tubuh putri baron miskin dalam nove...